Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah 3T, Konsep Learning and Innovation 4Cs Serta Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21

23 Januari 2020   22:33 Diperbarui: 23 Januari 2020   22:42 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke Learning and Innovation 4Cs. Konsep ini menekankan pada 4 kegiatan penting siswa yang meliputi critical thinking, communication, collaboration, creativity yang berbasis problem solving dan innovation.

Dalam menerapkan Critical thinking siswa mesti mampu merumuskan masalah, memberi argumen, melakukan sintesis, analisis, evaluasi, dan memberikan keputusan tentang melaksanakan atau menolak berdasarkan kejadian atau masalah yang ditawarkan oleh guru.

Hebatnya, hari ini segala informasi sudah tersedia dan terkomputasi oleh mesin sehingga tugas siswa adalah mencari tahu berbagai sumber observasi, bukan sekadar diberitahu ataupun sekadar menjawab pertanyaan.

Apakah sekolah 3T mampu? Tantangan terbesar adalah terbatasnya gerak-gerik siswa dalam mengumpulkan sumber informasi. Di saat siswa lain sudah berkeliar-keliur dengan gadgetnya, siswa 3T masih sibuk mengutak-atik buku lama sembari menanti tersalurnya sinyal serta terpenuhinya sarana dan prasarana sekolah.

Literasi tetaplah literasi, walau belum berbasis digital yang penting gairahnya masih terus ada. Makin sering siswa berliterasi, makin mudah guru dalam mengaplikasikan HOTS dalam pembelajaran.

Kemudian tentang Communication. Di manapun siswa berada, mereka dituntut untuk bisa menyampaikan informasi secara jelas, berikut dengan ide dan konsep yang utuh baik secara lisan maupun tulisan.

Tidak terlalu berat, bahkan sekolah 3T pun mampu mengaplikasikannya. Guru hanya perlu membiasakan siswa terlebih dahulu menjadi pendengar yang efektif, barulah kemudian disilahkan mengomunikasikannya dengan efektif pula.

Selanjutnya adalah Collaboration. Belajar dengan berkolaborasi adalah ciri khusus pendidikan abad 21. Terang saja, hari ini pembelajaran yang berpusat pada guru sudah terkesan kuno dan tertinggal.

Jika terus-terusan guru yang menjadi pusat pembelajaran, mereka bisa digantikan dengan video pembelajaran maupun kelas maya. Padahal, keberadaan guru tetap penting di dunia nyata terutama untuk mengejar pembiasaan karakter dan pengalaman siswa terhadap dunia nyata yang digelutinya.

Hari ini, sudah saatnya siswa 3T sering bertukar ide dengan sesamanya, mengungkapkan gagasan-gagasan kelompok, mengorganisasi, serta menciptakan pengalaman baru dalam belajar. Guru cukup jadi fasilitator, motivator, dan penunjuk arah ke mana seharusnya siswa tetap berlabuh.

Dan terakhir, Creativity. Creativity alias kreatif adalah hasil dari kolaborasi pengetahuan dan keterampilan. Di dalamnya ada ide-ide baru nan unik yang bisa berkontribusi lebih di kehidupan nyata, khususnya sebagai solusi dari berbagai kasus dalam materi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun