Maka darinya, kebahagiaan hakiki guru adalah ketika mereka melihat dan mendengar kabar bahwa muridnya dahulu (pintar, pendiam, sering bolos, nakal, super) hari ini sudah jadi orang sukses.
Guru Harus Selalu Kompak
Â
Guru tidak melulu hanya memerintahkan siswa agar kompak, melainkan gurunya juga harus kompak. Hebatnya, guru-guru yang kompak sejatinya lahir dari sarjana-sarjana yang memiliki integritas dan keperdulian yang tinggi.
Beruntungnya, ini ditunjukkan oleh rekan-rekan guru Kepahiang. Setelah usai upacara HGN, rekan-rekan guru satu per satu segera berkunjung ke rumah Pak Hendro yang mengalami musibah kecelakaan sehari sebelum hari guru.
Saya yang sejatinya datang belakangan begitu takjub melihat rumah Pak Hendro sudah penuh dengan guru-guru satu angkatan. Mereka sungguh hebat, karena rela bersusah payah menempuh perjalanan yang cukup jauh demi peduli sesama.
Tidak butuh pengumuman dengan huruf kapital di grup WA, mereka sudah punya inisiasi masing-masing. Hal-hal kecil seperti ini semakin membuat kita bangga menjadi guru.
Semoga kekompakan rekan-rekan guru terus terjaga sampai di ujung hayat. Susah senang bersama, senang susah sama-sama.
Jika tiang bendera tumbang mari kita dirikan bersama. Jika pendidikan ini mandek mari kita dorong bersama. Semuanya, agar kita tetap bahagia dan maju bersama-sama.
Salam. Selamat Hari Guru
Kepahiang, 25 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H