Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Katanya Mau Berhenti Merokok Sebelum Nikah, Tapi...

27 September 2019   20:29 Diperbarui: 28 September 2019   11:23 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski banyak alasan tentang rokok masa kini yang dinilai kurang mudharatnya, tetap saja tidak sedikitpun mengurangi bahaya yang ditimbulkan. Bahkan, walaupun beberapa kali muncul "azab" sebagai dampak dari merokok, tetap saja banyak perokok yang antipati.

Seperti halnya beberapa tetangga saya. Ada yang pernah kena penyakit sesak nafas karena merokok dan ada juga yang anaknya sempat menginap beberapa hari di rumah sakit gara-gara terus menghisap asap rokok di rumah.

1-2 bulan saya amati, mereka berhenti merokok, bahkan itu adalah totalitas. Tapi nyatanya, sekarang kembali lagi aktif merokok. Awalnya hanya curi-curi waktu agar bisa merokok. 

Mulai dari merokok beberapa batang saat di kebun, meminta rokok tamu yang datang, hingga merokok dengan cara bertamu ke rumah orang.

Tampaknya, niat mereka untuk berhenti merokok kalah telak ketika melawan nafsu dan kebiasaan sedari lama. Walau sudah berkali-kali melihat azab para perokok, bahkan mereka sendiri yang tertimpa azab karena merokok.

Begitu Payahnya Berhenti Merokok

Walaupun banyak yang hanya "niat sambal" untuk berhenti merokok, ada pula dari mereka yang berhasil, tuntas, dan totalitas dalam meninggalkan rokok. Mungkin karena kuatnya niat serta ada hidayah yang mengiringi mereka.

Salah satunya adalah rekan kerja saya yang bekerja sebagai staff perpustakaan di sekolah. Entah ada angin apa yang berhembus hingga ia menuturkan kepada saya untuk segera ingin berhenti merokok. Tidak tanggung-tanggung sejak hari itu ia tidak lagi beli rokok. Tawaran-tawaran teman pun ia tolak, walau hanya sebatang rokok saja.

Keesokan harinya, saya semakin percaya bahwa ia memang sungguh-sungguh berhenti merokok. Tampak ada beberapa pack permen menghiasi meja staff perpustakaan yang sejatinya bersebelahan dengan meja kerja saya waktu itu.

Mulai dari permen tamarin, mentos, hingga permen tolak angin pun ada. Uniknya, ia tak pernah sekalipun menawarkan kepada saya untuk mencicipi permen yang ia beli, walau hanya sebiji saja. Haha. 

Alasan ia ingin berhenti merokok pun begitu dalam, yaitu agar para perempuan tidak illfeel kepadanya. Ia juga ingin segera menikah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun