Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gara-Gara "Si Mumun", Banyak Orang Takut dengan Pocong

30 Agustus 2019   17:35 Diperbarui: 30 Agustus 2019   17:40 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ribeeeeeet, pade ribet. Denger cerite yang belum tentu benernye. Ribet, ribet, ribet pade ribet, hidup tenang tau-tau jadi ruwet. Mata merem nggak bisa rapet, minum kopi makan kue pancong. Kalo malem eh pade merengket, takut setan takut pocong."

Begitulah seutas lirik yang menjadi awal bagi saya kenal dengan "Pocong". Ya, sosok mayat berkafan putih, bermuka merah, dan keluar menakuti orang pada malam hari. Uniknya, pocong ada yang terbang dan ada yang meloncat-loncat. Terang saja, walaupun pocong jalan dengan meloncat-loncat kalau keluarnya malam tetap saja menakutkan. Haha.

Film Jadi Pocong adalah serial horor bernuansa komedi yang pertama kali tayang pada 12 Juni 2002 (wikipedia.org). Serial honor yang diperankan oleh Eddies Adelia sebagai Pocong Mumun begitu  membuat mata anak-anak berkedap-kedip dan sibuk mencari tempat intip. Terang saja, matanya yang hijau dan begitu menyorot diiringi dengan nuansa mistis.


"Jadi Pocong" bermula saat si Mumun tewas mengenaskan tertabrak mobil. Beberapa saat kemudian, arwah Mumu langsung keluar dan kabur entah kemana. Persoalan terus memanas saat Husein lupa untuk membuka tali pocong saat menguburkan si Mumun. Saat malam hari, Husein segera datang ke kuburannya Mumun dan meminta maaf atas keteledorannya lupa melepaskan tali pocong.

Dan benar saja, saat itu juga arwah Mumun yang  sudah jadi pocong datang menghampiri si Husein dan berkata: "Bang, lepaskan tali pocong ane bang!". Sontak saja si Husein berlarian dan kocar-kacir karenanya. Tak berhenti disitu, Mumun pun pergi menghampiri supir yang telah menabraknya.

Jahatnya, juru kamera film begitu menyorot mata pocong si Mumun. Terkaget saya. Huuhh. Walau menakutkan, film Jadi Pocong juga menghibur. Salah satunya ketika ada Pocong jadi-jadian yang nakut-nakutin tukang siomay dan mencuri uang si tukang siomay. Lucunya, pocong jadi-jadian ini ikut-ikutan makan siomay. Haha dasar pocong.

Si Mumun terus-terusan menakuti warga dan bergentayangan. Serial ini terus berlanjut hingga pada tahun 2004 muncul Pocong Jefry yang menemani si Mumun dalam serial berjudul "Jadi Pocong 2". Pocong Jefry pula sungguh menyeramkan, dengan mata yang merah berbinar-binar. Ngerinya, Pocong Jefry memiliki taring dan setiap kemunculannya selalu didahului oleh pekikan anjing dan bulan sabit.. Huuuh, makin merinding saja.

Akhirnya Takut dengan Pocong

Jujur saja, meski banyak pula kocaknya, serial Jadi Pocong menjadi awal mula saya takut dengan Pocong. Waktu itu saya masih kelas 2 SD dan masih tinggal dipondok yang didepannya adalah hutan aren. Sekilas memang biasa saja. Tapi, jika sudah menjelang magrib, pandangan didepan rumah serasa berbayang-bayang. Jelas saja, pondok disana hanya 1, dan tempatnya tinggi pula.

Jarak pondok kami dengan rumah lain cukup jauh, hampir 200 meter, jadi hanya tampak lampu-lampu kuning saja pada saat malam hari. Mulai malam menjelang, mulailah sugesti takut karena pocong itu datang. Terlebih lagi saat serial Jadi Pocong 2 yang tayangnya malam hari. Wah, sungguh menggoda sekali. Hingga sering bersembunyi dibelakang sang ayah sejadi-jadinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun