Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru Honorer Ingin Berkibar

17 Agustus 2019   21:27 Diperbarui: 17 Agustus 2019   21:28 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Setelah Upacara HUT RI di Kantor Camat Bengkulu Selatan.  Gambar dari Seni Mellani.

Sungguh miris, gaji mereka ada yang Rp. 150.000, ada yang 200.000 per bulan. Peliknya, gaji sebesar itu dibayar tidak tiap bulan. Bisa 2 bulan, kadang 3 bulan, 4 bulan, dan ada yang 6 bulan baru di bayar. Alasannya kalau tidak dana BOS macet, pengeluaran sekolah yang bertambah. Kita guru honorer mau menuntut kepada siapa? Kepala Sekolah? Tidak mungkin!

Baru beberapa hari ini kita baca berita bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengusulkan agar gaji guru honorer akan dinaikkan sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) melalui DAU (Dana Alokasi Umum). Hanya usulan? Huuufh. Kami bosan dengan usulan. Tahun 2018 juga ada usulan dari Mendikbud untuk menaikkan gaji guru honorer minimal UMR. Dan tahun ini usulan lagi? Kapankah jadi realita? Apa mau tahun depan lagi? Huuuffh. Kiamat sudah dekat.

Uniknya, setelah menyatakan  akan menaikkan gaji Guru Honorer Mendikbud juga mengusulkan agar guru yang pensiun tetap mengajar. What? Ini perihal mau menambah jumlah pengangguran atau mau lebih lama mensejahterakan guru PNS?

Guru Honorer sangat pantas berkibar, alias sejahtera. Terlebih lagi mereka yang sudah berusia lanjut mendekati 60 tahun. Coba pikirkan, apa lagi yang mereka kejar di dunia penuh persaingan seperti ini. Soal kepintaran, jelas mereka kalah dengan para fresh graduate, apalagi dengan fresh graduate yang sampai menganggap gaji 8 juta masih kurang. Mereka hanya menang pengabdian, hanya menang keikhlasan, maka dari itu sejahterakanlah mereka.

Saya secara pribadi yakin, tidak akan mungkin mereka para Guru Honorer yang sudah usia lanjut akan malas, apalagi korupsi! Mereka sudah terbiasa hidup sudah, makan garam, hingga tertunda gaji. Dan yang paling penting, pengabdian dan keikhlasan berpuluh-puluh tahun tidak akan mereka lenyapkan hanya demi uang yang segitu.

Apalagi yang mau mereka makan? Bakso, sate, seafood atau nasi padang? Sudah tidak mungkin. Di usia senja kolesterol naik turun, darah mengalir sudah tak lancar, mata sudah mulai gelap, dan tulang  sudah mulai keropos. Pikiran mereka di masa tua hanyalah bagaimana cara untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.

Ayolah, buatlah para Guru Honorer Berkibar.

Salam Pendidikan.

Curup, 17 Agustus 2019
Penulis: Ozy Vebry Alandika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun