Menarik apa yang disampaikan Saudara Muhammad Armand di Kompasiana lalu (Bukan Anas Kalau terjungkal)  bahwa  Anas bukanlah politisi amatiran yang akan habis begitu saja seperti  yang sering dikemukakan  CSIS (JB Kristiadi) atau Soegeng Sarjadi Syndicate dan pengamat-pengamat lain....
Tricky jahat sering terjadi di HMI,  Anas tidak kaget  lagi  jika saat ini  teman-temannya di Demokrat  dan media beramai-ramai menghabisinya...karena memang sekarang ia di pohon tinggi :  muda, agamis, tenang, moderat, ...dan komunikatif.
Walau bagaimana pun hukum harus ditegakkan. Jika betul ia korupsi, maka kecerdasan politiknya tidaklah sehebat  yang kita pikir.  Seceroboh  itukah strateginya dalam  mengantisipasi penempatan  Nazaruddin sebagai Bendahara Partai Demokrat sebelum kasus ini meledak?......Atau jangan-jangan ini sudah ia rancang sebelumnya untuk merampas Demokrat dari Keluarga Cikeas...Atau memang Anas memang lalai  dan berpikiran pendek terjebak  materi umpan Nazaruddin.
Ada kemungkinan  2  skenario terhadap Anas dari efek skandal Nazarudin ini
Skenario 1 :
Anas lolos dari jeratan hukum
Implilkasinya sangat buruk
# Karirnya habis seiring stigma "tak bersih" yang menempek pada dirinya.
# Dipastikan ia lemah tahun 2015,  ketika ia tak  punya preveilage dan prisai politik....KPK tak akan memberi
ampun  setelah SBY lengser
# Â No where to run...media terus-menerus akan memojokannya