Seperti yang dituangkan dalam pasal 1 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa guru berperan sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Dari beberapa tugas utama yang dipaparkan diatas, seorang guru mampu meningkatkan mutu pendidikan melalui niat dan dedikasi sepenuhnya dalam menjalankan tugasnya secara professional. Guru menyalurkan semua ilmu yang dimilikinya semata-mata demi kelangsungan generasi berikutnya yang harus tetap dijalankan. Berbagai metode yang ia rancang untuk mewariskan ilmu kepada generasi penerus bangsa ini supaya tersampaikan dengan sepenuhnya tanpa tertinggal ketidakpahaman sedikitpun. Berbagai metode itulah menurut penulis yang mampu dimix dengan kreatifitas sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan tidak terkesan membosankan.
Menurut penulis, bukan hanya dari sektor industri yang kini gencar-gencarnya menerapkan gelombang ekonomi baru yakni berupa penuangan ide ataupun gagasan seorang manusia (SDM) melalui pola industry kreatif, bahkan dari sektor pendidikan-pun mestinya harus lebih unggul dalam melakukan pembelajaran yang kreatif dan menumbuhkan karakter siswa yang kreatif pula. Kreatifitas akan muncul jika kita punya niat dan berdedikasi penuh dalam melakukan sesuatu. Untuk itu, guru haruslah mampu membuat dan merancang sebuah pembelajaran dalam kelas yang dikemas dengan kreatifitas tanpa batas. Kreatifitas tanpa batas ini banyak contohnya seperti pembelajaran yang bernuansa alam, menggunakan e-learning, menggunakan permainan edukatif, cooperative, praktek langsung, dsb. Itulah contoh pembelajaran kreatif yang tidak hanya berorientasikan pada guru dengan metode ceramah. Adapun penulis berpendapat bahwa pembelajaran yang efektif dan memiliki kreatifitas tinggi adalah dengan pembelajaran yang menggunakan alat peraga yang dirancang sendiri sehingga tingkat penjelasan seorang guru dapat tersampaikan sepenuhnya pada anak didik.
Selain kreatif dalam membuat sebuah rancangan pembelajaran, seorang guru juga harus memiliki kreatifitas dalam berkomunikasi sehingga pesan yang ingin disampaikan langsung mengena kepada peserta didik. Komunikasi yang terjalin harmonis adalah jalan untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan yang relevan. Dengan singkatnya, sebuah niat atau dedikasi sepenuhnya, mengandung unsur inovatif, menyenangkan, dinamis, rancangan pembelajaran karya sendiri, dan komunikatif dalam menyampaikan, tidak menutup kemungkinan peningkatan mutu pendidikan akan terwujud dan terlaksana dengan sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H