Mohon tunggu...
Ozil Milan
Ozil Milan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Menulis untuk perbaikan negeri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Kapitalis", Dibenci Namun Dicintai... Diasingkan Namun Dicari...

14 Juli 2012   06:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang ada didalam fikiran anda mengenai seorang Kapitalis....??

seseorang yang berkuasa, kaya, serakah, dll. atau

seseorang yang philatropis, peduli sosial, membuka lapangan kerja, dll.

Agak sulit untuk mengukur kadar kapitalis seseorang.....apakah diukur dengan kekayaannya, kesuksesan dalam organisasi finansial, membuka lapangan kerja bagi ribuan penduduk disuatu negara, dll. Sejauh yang saya nilai, sesungguhnya seseorang itu memiliki berbagai bakat yang terpendam dan bisa muncul secara alami. Contoh konkritnya adalah, ada seseorang yang ingin membuka suatu usaha tetapi terganjal masalah uang, setelah dia mencari akhirnya dia memutuskan untuk berkiprah sebagai reseller suatu produk terlebih dahulu untuk mengumpulkan modal yg berupa uang dan ternyata dia mendapatkan bonus berupa pengalaman mengenai seluk beluk suatu produk. Proses diatas adalah sebagian kecil contoh yang dapat kita temui sehari-hari, sadar atau tidak sadar orang tersebut memiliki bakat seorang Kapitalis.

Tak bisa dipungkiri bahwa, siapapun orangnya mereka ingin mendapatkan keuntungan dan hal itu dinilai manusiawi., karena sejauh pengamatan saya sampai saat ini saya belum menemukan orang yang benar-benar berkeinginan untuk menanggung/menderita  kerugian dalam skala apapun tanpa mendapatkan hasil. Jadi atas dasar itulah saya memiliki keyakinan bahwa seseorang itu memiliki bakat kapitalis secara alami.

Julukan kapitalis biasanya disematkan kepada mereka yang memiliki modal besar untuk menjalankan roda perekonomian suatu bangsa. Atau seseorang yang memang mengusung ideologi kapitalisme pasar bebas. Secara pribadi saya setuju bahwa julukan kapitalis  pantas disematkan kepada orang yang mengusung ideologi kapitalisme, tetapi saya kurang setuju seseorang dijuluki kapitalis hanya karena orang tersebut  memiliki modal besar untuk menggerakkan perekonomian. Mengapa....?? Karena pada dasarnya suatu negara memang membutuhkan modal yang besar untuk menggerakkan perekonomiannya dan pemerintahpun nyatanya tidak sanggup untuk menyerap tenaga kerja yang jumlahnya jutaan orang tiap tahunnya, jelas bahwa hal ini berdampak pada membludaknya jumlah pengangguran di Indonesia. Dan hal ini diperparah dengan meroketnya jumlah pengangguran terdidik yg bergelar diploma, sarjana, magister, atau doktor sekalipun.  Jadi, negara membutuhkan seseorang/pihak/perusahaan yang memiliki modal besar untuk membatu mengentaskan problem sosio-ekonomi yang semakin akut ini.

Didalam perusahaan, modal ini bukan hanya uang....tetapi ada manajemen, sistem, tata kelola, prosedur, mesin, SDM, dan sebagainya. Dan jelas hal2 seperti ini yang menjadi motor didalam perekonomian. Sebagaimana kita ketahui, perguruan tinggi meluluskan tiap tahunnya > 300.000 mahasiswanya (dari sekitar 3000 ptn & pts) dari jumlah yg sedemikian besar tersebut, hanya sekian persen yg terserap di dunia kerja dan itupun belum ditambah dengan banyaknya fakta yang kita temui bahwa lulusan PTN/PTS banyak yang berkerja TIDAK SESUAI DENGAN JALUR STUDINYA. sungguh kenyataan yg sangat aneh & menyesakkan dada, belum selesai masalah pengangguran terdidik (educated unemployee), kini lahir istilah pengangguran terselubung (phantom unemployee).

Kenyataan bahwa mayoritas mahasiswa/sarjana di negeri ini masih memimpikan menjadi PNS atau berharap didalam ruangan ber-AC dan duduk nyaman dikursi korporat, benar2 membuat berbagai pihak pusing baik dr PTN/PTS, Depdiknas, Pemerintah, perusahaan, sampai si sarjana itu sendiri.

Jadi, kesimpulannya......negeri ini membutuhkan banyak "Kapitalis" atau sarjana yang berani untuk terjun sbg "kapitalis" untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan problematika sosial dan tentunya ekonomi.

Kapitalis......

Dibenci karena memiliki akses dan sumberdaya yg besar untuk berperan sebagai motor perekonomian, namun.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun