Mohon tunggu...
oyib sulaeman
oyib sulaeman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAILM Suryalaya Tasikmalaya

Pemerhati pendidikan dan kesehatan mental. Hoby traveling, baca buku dan pecinta alam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengambil Himah dari Peristiwa Kematian Marissa Haque

2 Oktober 2024   20:08 Diperbarui: 2 Oktober 2024   20:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peristiwa kematian Marissa Haque yang terjadi pada hari Rabu dinihari tanggal 02 Oktober 2024 cukup mengagetkan dan menjadi sorotan banyak media di Indonesia.

Marissa Haque merupakan kakak dari Soraya Haque dan Shahnaz Haque. Kariernya dimulai dari seorang aktris film. Namanya mulai dikenal lewat akting di film Tinggal Landas Buat Kekasih (1984) dan Biarkan Bulan Itu (1986).


Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com (22/10.2024). Soraya Haque adiknya Marissa mengatakan, Marissa ditemukan sudah tidak bergerak di kamar tidurnya oleh sang suami, Ikang Fawzi.

Para mahasiswa dan mahasiswi Indonesia Banking School (IBS) Jakarta yang merupakan murid mendiang aktris Marissa Haque turut melayat ke rumah duka di daerah Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (2/10/2024).

Marissa merupakan dosen di universitas tersebut. Segerombol mahasiswi berbagi cerita interaksi terakhir mereka yang masih diajar oleh Marissa pada Selasa kemarin dalam mata pelajaran hukum bisnis. Kata mereka, Marissa sempat tiba-tiba bicara tentang kematian selama dua minggu belakangan.

"Kemarin di kampus ibu bilang 'Doain ibu ya biar nanti kalau meninggal dilancarin semua dan enggak ngeberatin keluarga karena biaya rumah sakit sekarang mahal'," tutur Risya salah satu mahasiswi.

Sampai hari ini belum ada keterangan dari media yang menjelaskan apa sesungguhnya penyebab kematian Marissa. Terlepas dari itu semua ada hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa kematian Marissa bahwa kematian adalah rahasia Allah. Kita tidak bisa memprediksi, kapan kita akan mati. Yang pasti, sebagai orang yang beriman kita percaya bahwa setiap orang akan mengalami kematian.

Oleh karena kematian itu rahasia Allah, maka janganlah kita lengah. Jangan merasa kita sedang sehat, masih muda, gagah perkasa lalu kita menjalani hidup ini seenaknya. Pertanyaan yang harus kita renungkan, "Jika suatu saat aku mati, apa yang akan saya bawa?" Tentu jawabannya, bukan harta, jabatatan, popularitas, atau hal apapun yang bersifat materi. Yang dapat kita bawa setelah kita mati hanyalah amal sholeh. Maka nasehat yang harus selalu kita ingat, "Hidup ini hanya satu kali, maka hiduplah yang berarti."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun