Mohon tunggu...
oyib sulaeman
oyib sulaeman Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAILM Suryalaya Tasikmalaya

Pemerhati pendidikan dan kesehatan mental. Hoby traveling, baca buku dan pecinta alam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter di Ujung Tanduk? Tantangan Pendidikan Karakter di Era Digital

31 Agustus 2024   17:16 Diperbarui: 31 Agustus 2024   17:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan akses terhadap informasi, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam upaya membentuk karakter bangsa. Pertanyaan mendasar yang muncul adalah: apakah karakter bangsa kita berada di ujung tanduk? Dan bagaimana pendidikan karakter dapat menghadapi tantangan di era digital ini?

Pendidikan karakter merupakan upaya sistematis untuk menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif pada individu sejak dini. Tujuannya adalah membentuk generasi muda yang memiliki integritas, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama. Namun, di tengah gempuran informasi dan pengaruh budaya asing yang masif, pendidikan karakter menghadapi tantangan yang kompleks.

Salah satu tantangan utama adalah derasnya arus informasi yang tidak terfilter di dunia maya. Informasi yang tidak akurat, hoaks, dan ujaran kebencian mudah tersebar dan berpotensi merusak nilai-nilai moral generasi muda. Selain itu, kecanduan gadget dan media sosial juga menjadi ancaman serius bagi perkembangan karakter.

Perkembangan teknologi juga mengubah pola interaksi sosial. Interaksi tatap muka yang lebih personal semakin berkurang, digantikan oleh interaksi virtual yang cenderung lebih impersonal. Hal ini berdampak pada kemampuan siswa dalam mengembangkan empati, komunikasi efektif, dan keterampilan sosial lainnya.

Selain itu, komersialisasi pendidikan dan orientasi pada prestasi akademik yang semata-mata juga menjadi tantangan dalam upaya membentuk karakter. Nilai-nilai kejujuran, integritas, dan kerja sama seringkali terabaikan demi mengejar target-target yang bersifat kuantitatif.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak. Pertama, pendidikan karakter harus diintegrasikan ke dalam seluruh aspek kurikulum, tidak hanya sebagai mata pelajaran tersendiri. Kedua, perlu dikembangkan model pembelajaran yang inovatif dan menarik, yang mampu menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai karakter.

Ketiga, peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam membentuk karakter anak. Orang tua harus menjadi teladan yang baik dan terlibat aktif dalam proses pendidikan anak. Masyarakat juga perlu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang karakter anak.

Keempat, perlu dilakukan evaluasi yang komprehensif terhadap program pendidikan karakter yang telah berjalan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan kelemahan program, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara terus-menerus.

Terakhir, perlu ada kolaborasi yang kuat antara sekolah, keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam upaya membentuk karakter bangsa. Semua pihak harus memiliki komitmen yang sama untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter.

Dalam menghadapi tantangan era digital, pendidikan karakter harus terus beradaptasi dan berinovasi. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa karakter bangsa tetap kokoh dan mampu menghadapi berbagai perubahan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun