Cerita ini dituturkan oleh kakak kandunng saya tercinta : Nurul Huda
Kemarin sore masak bareng teman di kosannya. Dengan persediaan yang tersedia, memasaklah kami. Aku memasak telur dadar dengan green onion dan bawan bombay. Aku digelari oleh temanku "Uni Sandwich" karena suka memasak telur seperti isi sandwich yang ada di samping gerbang fakultas. Haha,
Lalu memasak sayur kacang panjang. Kali ini pakai cara yang digunakan orang jepang Maklum suka nonton NHK kalau lagi libur di kampung. Caranya dengan menumis sayur setelah irisan bawang bombay, bawan, dan green onion di tumis. Nah, disini resepnya: masukkan gula sekitar 1 sendok. Akan terjadi peristiwa osmosis  (itu kalau tidak salah istilahnya osmosis) . Dan ya, air dari sayur kacang panjang itu keluar, dan air itu yang membuatnya matang. Jadi musti rada lama ngaduk. Maka mulailah kami mengaduk tumisan itu.
"Tambah air."
"Tidak."
"Tambah air.."
"Tidak.."
"Tambah air!"
"Tidak!"
...
"Ah,masak berdua saja bertengkar macam ini.Jadi tidak mungkin Tuhan itu dua"
itu kata temanku
lalu aku mikir "O iya ya, membuat masakan saja bertengkar kalau 2 orang yang masak jadi tak mungkin Sang Pencipta itu ada 2"
...
akhirnya selesailah masakan itu! Dengan tanpa air tentunya-- karena aku maksa
capeknya lumayan, ba'da isya mata kami memberat. Lalu aku berkata pada temanku itu
"Berarti Ibu-Ibu itu tangguh ya. Bisa masak untuk 5 orang." Ujarku
Dengan mantap temanku itu menjawab "Iya" sambil mengangguk
...
Catatan Huda ba'da 2nd Hijrah
...
semoga menginspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H