Tidak banyak memang yang melakukan kegiatan yang agak gila ini di dunia amatir radio (ORARI). Kebetulan saya adalah anggota ORARI sejak tahun 1981, sekarang menyandang nama panggilan (Callsign) YC0MLC. Sejak 5 tahun terakhir saya cukup aktif dalam experimen untuk memancar pada gelombang pendek khususnya di 7MHz dan 14MHz untuk daya pancar rendah di bawah 5Watt. Kebetulan pemancar saya menggunakan daya hanya 200mW (0.2 Watt) yang amat sangat kecil sekali. Barangkali di Indonesia, station YC0MLC adalah satu2 station yang beroperasi 24 jsam selama 5 tahun belakangan tanpa berhenti.
Pada gambar di perlihatan stasiun yang berhasil memonitor pancaran YC0MLC yang 200mW pada tanggal 9 Oktober 2016. Antenna yang digunakan hanya sebuah antenna dipole biasa, dengan ketinggian 20 meter. Gambar ini bisa di peroleh di situs  dan memasukan callsign YC0MLC pada band 40m. Kebetulan station YC0MLC adalah station yang paling konsisten dari Indonesia yang beroperasi 24 jam.
Teknologi ini menggunakan teknik WSPR Â (Weak Signal Propagation Reporter) dan biasanya akan memancar dalam waktu 2 menit dalam satu kali pancaran. Software untuk melakukan pancaran WSPR dapat di ambil secara bebas di http://physics.princeton.edu/pulsar/k1jt/wspr.html Teknologi ini pada dasarnya adalah teknologi digital, ada beberapa teknologi digital lainnya yang juga populer dikalangan amatir radio, seperti PSK31, JT65 dan JT9.
Secara sepintas, sebetulnya menggunakan teknik ini, terutama PSK31, kita relatif mudah untuk menyambungkan desa-desa di Indonesia ke Internet khususnya untuk berkirim e-mail atau berita saja.Bagi yang berani menyolder sendiri peralatan kita radio yang dikembangkan khususnya oleh Pak Indra YD1JJJ bisa di peroleh dengan harga dibawah Rp. 500.000,- dan dapat berkomunikasi jarak jauh pada frekuensi 7MHz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H