Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lagumu, Rumput, dan Ketiadaan

19 Mei 2021   10:42 Diperbarui: 19 Mei 2021   10:41 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagumu masih terngiang di telingaku
Tentang sepasang kekasih  bunga mawar dan kucing yang melompat di beranda rumah
Menjadi impian usang

Dan hatiku kini di tumbuhi rumput meninggi, sepi, mengenang kisah yang kandas di musim hujan  badai

Lagumu itu mengisi ruang tidurku, waktu kau  tanam sekaligus kau patahkan sekehendakmu Setelah kau rawat dan kau buai

Rumput semakin meluas dalam hatiku, meliliti hari  kedukaan. Siapapun tak bisa mengatur fikiran, saat setiap ayat salah dipahamkan. Salah di letakan

Lagumu lagu ketiadaan
Mengeras hitam dan kelam bagai batu batu dalam nuranimu, tenggelam sedalam telaga Sancang.

Cimahi 15 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun