Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelombang

10 Februari 2021   05:30 Diperbarui: 10 Februari 2021   05:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat itu telefon selalu berdering
Bagai minum obat sehari tiga kali kau menjagaku

Pujian-pujian indah beterbangan di setiap sudut kamarku
Berputar meski berselang jarak

Ah...dusta wajah yang mana yang kau pasang untuku
Setiap saat begitu manis  berlarian menghias langit

Aku hanya mau jalan- jalan lempang selalu  menujumu
Mengembalikan fikiranmu pada  putihnya  fitrah

Mungkin aku cemburu pada bunga dan pelangi di sekitarmu, tapi bukan ini adalah rasa cinta yang terdalam yang selama ini kau ajarkan

Aku ingin jadi embun kala resahmu
Aku ingin jadi apa saja, yang membuatmu mengerti berulang- ulang

Bahwa waktu dadamu bergejolak aku mampu membuatmu tenang, meneduhkan segala gelombang yang datang

Bangunlah ! sepertiga malam telah berdentang, waktu kita menanam benih kerinduan.

Cimahi, 10 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun