Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam

4 Juli 2019   04:41 Diperbarui: 4 Juli 2019   05:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam riuh dengan doa doa

Orang menitikan air mata

Menjunamkan  sepenuh tulang tulang

Menyimpan benang benang harap di ujung keningnya

Membuka kedua tangannya

Aku di sini terus di sini

Memasukan namamu dalam bahagia

Meski jauh meski kabut

Tak lepas mengiringmu

Aku sedang menyusun bunga bunga

Meroncenya menjadi mahkota 

Disemat dengan luapan doa

Ombak tenang

Karang diam

Pasir menjadi tasbih

Ikanpun berenang riang

Aku masih hidup

Menyungkur dan sujud

Hanya ada kata kata suci

Sebuah puisi melanglangi hutan dan lautan

Bacalah saat hati senggang

Tak ada  gelombang kecemasan

Orang orang meminjam sayap malaikat

Dan aku ikut terbang membagi kerinduan

Cimahi, 4 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun