Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Percakapan

4 Januari 2019   18:47 Diperbarui: 4 Januari 2019   18:49 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak mungkin berhenti percakpan kita,  meski musim berganti. Sebab di matamu, menyimpan begitu banyak pertanyaan. Yang tak terjawab lekas

Lalu siapa yang akan menampung hujan, saat air mata berderai. Masihlah telihat senyuman mentari mengabarkan benderang

waktu memang terus memihak pada kehidupan,  setiap detiknya menghitung perjalanan. Menyediakan angka dalam almanak untuk segala kehingaran dan kesunyian

percakapan kita masih belumlah usai, hingga ujung senja kembali menuliskan guratan puisi. Tentang jalan- jalan keabadian. 


Cimahi, 4 Desember 2018


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun