Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selesat Malam

25 Agustus 2018   22:54 Diperbarui: 25 Agustus 2018   23:08 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam diam aku menunggu kisahmu, yang diracik dengan kekhasan, seperti bintang yang terang digelap malam

Pada setiap penggalan waktu aku menebak, sajian apakah yang akan kau ramu. Ketika temaram meninggalkan siang

Selalu saja waktu membawa kisahmu yang ramai. Nyaris mengekalkan kekaguman, bahkan terperangah saat kalimat membentuk kata kerinduan

Lalu  kau bawa kemana rasaku, waktu kesunyian  melanda, hingga berganti gaduh dalam dada.

Selesat malam  membuatku diam, mungkin juga ini karena sinar matamu yang berhamburan, atau karena kisahmu selalu mengisi reruang kenang

Cimahi, 25 Agustus 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun