Hati yang beraksara. Jantung mengeja kata kata, seperti sekian daftar menu, berjajaran menuliskan gemuruh. Sering menjanjikan banyak mimpi di siang dan malam hari.
Di taman hati masih saja rindu berhamburan. Deraan sepertinya menghias angan, bagai angin yang menyusup dalam dada sama gemuruhnya dengan ombak dermaga.
Tinggalah hati yang bertualang, kembali mengaksara. Dari arah yang mana dan dari langit yang mana. Semua sama gemuruhnya.
Berkali kali meski dari titik kesunyian.
Cimahi, 1 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H