Dan aku, banyak sudah waktu tergurat semauku. Atau mungkin kata kataku sering juga menoreh langit begitu dalam, hingga hujan deras yang datang
Dan aku barangkali aku sering membuat senja semakin memerah, terlalu banyak amarah yang tak menentu arah. Dan aku tahu itu akan membuatmu gerah
Dan aku banyak puisiku merancu makna, membakar diri bagai matahari, hingga kalimatku hangus hitam berjelaga dan pudar hingga diam yang terpendar
Dan aku, di dalam bulan, memeras hati, membilas semua noda yang ada, sedalam dalamnya rasa di dada.Â
Dan Aku
SegunungÂ
salah
Luka
Duka
Diam
Amarah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!