Akulah yang selalu terbata bata mencari memaknai setiap kata dari sang angin.
Aku juga yang membeku mengingat betapa separuh usiaku selalu di rucuki hujan
Aku sengaja menerobos di bawah airnya agar luruh debu yang mengikutiku.
Aku terlalu banyak bersenda gurau bermain main dengan mimpi dan bayang
Aku menunggu bulan ini agar setiap sunyiku bermakna setiap gaduhku berisi do'a
Dan aku menjadi seorang bemburu yang memohon berjuta ampunan
Dan barangkali kaulah yang mengerti setiap diamku bertandang
Dan mungkin kau yang tahu menterjemahkan kataku memusing
Di sela sajadah ku tancapi kening, terbata-bata itu aku menghening
Di selubung harap ampunan untukku untukmu, kau dia dan kita semua
Menghalau kabut di depan mata jantung dan hati kita.