Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bantal

12 September 2017   21:43 Diperbarui: 12 September 2017   22:13 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyimpan pipi di atasnya menatap langit kamar, hatiku diaduk kisah sebelum tidur.  Dulu mengejar capung merah di pematang sawah wajah tirus itu berseragam biru dengan pecinya. Ku kirimkan rindu berujung hingga sungai yang mengalir jernih di dalamnya.

Memejam mata di atasnya tak jua lelap, telah pejaman mataku sampaikah salam bahwa kerinduaku tak hilang lenyap, disetiap malam sebelum tidur di atas dipan tentang cita cita anak anaknya. Pada seluruh harapanmu bila tak sempurna. Menjadi rindu yang panjang.

Pintaku yang tak pernah terlepas, berkumpulmu besama orang yang bernikmat 

Dalam nirwana, dalam nirwana.

Cimahi, 12 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun