Aduh, Aku tenggelamÂ
dalam puisimu ini, bagai bulan dalam telaga berenang mencari kata kata. Didasarnya air masuk kedalam pena.menuliskan dunia di sisi gaduh yangmenyala.
Aduh, aku enggan beranjak sebab meninggalkannya berati sepi menjadi jadi, senyap tak berkalimat tanpa suara.
Aku kuyupkan saja semua impian,Agar basah hurufnya terus bertahan tak terbata bata.
Aduh, telaga menjerat penaku, aku terus berendam biarlahkucatat semua rasa dengan ruh puisi, dengan Nama Tuhanku maha suci. Di lembar lembar malam yang berkunjung di hati.
Menjadi sum sum dan tulang belakang.
 Â
Cimahi, 28 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H