Terlalu banyak yang kutuliskan tentangmu, agar tak cepat menepi aku akan tetap di sana hingga jinggamu tenggelam. Kau perlihatkan senyum manis dan aku sungguh sungguh terpaku.
Ini bukan pertama kalinya, ketika aku seperti di ulang yang rasa bukan milikku sendiri. Aku membuat janji agar tepat di batas siang dan malam senja memberiku segala kelembutan. Untuk yang sedang luka, baru saja di tinggalkan separuh hatinya.
Mungkin rengekanku keterlaluan, sebab pilunya masih terdengar di telinga, menoreh terlalu tajam. Dan malam yang terpisah meninggalkan muram.
Maafkan aku merengek berulang kali, atau indahkan saja semua hari baginya seperti matahari terbenam, tenggelamkan kepiluan.
Cimahi,19 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H