Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merengek Pada Senja

19 Agustus 2017   16:13 Diperbarui: 19 Agustus 2017   16:24 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu banyak yang kutuliskan tentangmu, agar tak cepat menepi aku akan tetap di sana hingga jinggamu tenggelam. Kau perlihatkan senyum manis dan aku sungguh sungguh terpaku.

Ini bukan pertama kalinya, ketika aku seperti di ulang yang rasa bukan milikku sendiri. Aku membuat janji agar tepat di batas siang dan malam senja memberiku segala kelembutan. Untuk yang sedang luka, baru saja di tinggalkan separuh hatinya.

Mungkin rengekanku keterlaluan, sebab pilunya masih terdengar di telinga, menoreh terlalu tajam. Dan malam yang terpisah meninggalkan muram.

Maafkan aku merengek berulang kali, atau indahkan saja semua hari baginya seperti matahari terbenam, tenggelamkan kepiluan.

Cimahi,19 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun