Mohon tunggu...
Owhitt 1104
Owhitt 1104 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis, menyanyi, bermain layang-layang dan bermain game online dan offline

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Konangan Wali Akhire Mati

31 Desember 2024   21:16 Diperbarui: 31 Desember 2024   21:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Diceritakan ada seorang laki-laki yang membeli budak, lalu budak tersebut berkata "Wahai Tuanku, saya mau menjadi budak anda, jika anda memenuhi 3 syarat dariku ; Pertama, jangan anda mencegah saya untuk melaksanakan sholat ketika sudah datang waktunya. Kedua,mintalah pelayanan di siang hari dan janganlah engkau memberi kesibukan padaku di malam hari. Ketiga, buatkan saya sebuah bangunan dan jangan sampai ada yang masuk kecuali diriku.

Laki-laki itupun menjawab "Akan aku penuhi 3 syarat tersebut, lihatlah rumahku ini!" Maka budak tersebut berkeliling dan menemukan bangunan(rumah) yang rusak lalu ia memilihnya. "Mengapa engkau memilih rumah yang rusak?" Tanya sang majikan "Wahai Tuanku, apakah anda tidak mengetahui sesungguhnya rumah yang rusak itu ketika bersama Allah akan terasa nyaman dan tenang" Jawab sang budak, maka sang budak menempati rumah tersebut ketika malam hari.

Pada  suatu ketika sang majikan mengadakan pesta selama beberapa hari dan mengundang teman-temannya untuk minum dan bersantai di rumahnya hingga tengah malam, pada malam terakhir ketika teman-temanya sudah pulang sang majikan berkeliling, lalu tanpa disengaja sang majikan menoleh kearah kamar sang budak dan melihat suatu cahaya yang turun dari langit menuju ke kamar sang budak dan atap kamar terbuka, di dalam kamar tersebut terlihat sang budak sedang bersujud dan bermunajat pada Tuhannya sambil berkata "Wahai Tuhanku! Engkau mewajibkan diriku untuk bekhidmah pada tuanku di siang hari. Apabila tidak, maka aku akan menyibukkan diriku untuk beribadah padamu di siang dan malamku, maka ampunilah aku Wahai Tuhanku". Dan sang majikan tak berhenti melihat kejadian tersebut hingga fajar terbit dan cahaya dari langit naik disertai menutupnya atap kamar sang budak, kemudian sang majikan kembali ke rumahnya dan menceritakan kejadian tersebut pada istrinya.

            Keesokan harinya sang majikan dan istrinya pun datang kembali ke kamar sang budak dan mendapati cahaya yang sama seperti kemarin, kemudian sang majikan memanggil sang budak dan berkata "Kamu merdeka karena Allah, sehingga  kamu bisa beribadah kapanpun kepada Dzat yang kamu mintai ampunan". Sang majikan juga memberi tahu sang budak bahwa ia melihat karomah sang budak, ketika sang budak mendengarnya, diapun mengangkat tangan seraya berkata "Wahai Tuhanku! Aku telah meminta kepadamu agar engkau tidak membuka kedokku dan tidak memperjelas tingkahku, maka ketika engkau melakukan itu, cabutlah nyawaku!'', kemudian sang budak mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun