Pertama berdasarkan teori dan segala jenis penelitian yang telah dilakukan. Ukuran semua sel hewan adalah sama yaitu diameter sel tersebut berkisar sekitar 20 mikrometer. Sel tentunya sudah diuji oleh para penemu sel sebelumnya dan melewati laboratorium. Oleh karena itu pernyataan saya yang pertama ini berdasarkan data yang telah saya baca bahwa ukuran semua sel hewan adalah sama. Yang dimaksudkan sama bukanlah sama persis namun perbedaan ukuran dari sel-sel hewan tdak dapat terlihat secara signifikan oleh karena itu ukuran sel hewan tidak dapat dibedakan.
Kedua, menurut saya, ada suatu pemikiran yang terlintas di otak saya bahwa seperti yang kita ketahui suatu sel tentu tersusun dari organel-organel yang sama. Apalagi sesama hewan tentu penyusun selnya sama. Seperti yang sudah saya bahas di teori awal tentang organel-organel bahwa suatu sel tersusun atas Membran Sel, Inti sel, Sitoplasma, Ribosom, Retikulum Endoplasma (RE), Badan Golgi, Lisosom, Mitokondria, Vakuola, Sitoskleton. Teori diatas tentu bukanlah hanya sekedar teori. Semua organel yang berada di dalam sel hewan ini mikroskopis dan hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Apakah kalian pernah melakukan praktikum untuk mengetahui apa saja isi sel hewan dengan mikroskop? Jika kalian pernah tentu kalian dapat menemukan bahwa organel yang ada di sel hewan yang berbeda-beda memiliki ukuran dan bentuk yang sama dan hanya dapat dilihat oleh mikroskop.
Ketiga bila kita berpikir secara logis ukuran sel hewan tidak mungkin dipengaruhi oleh bobot dari hewan tersebut. Hal tersebut berlaku pula pada pernyataan "Apakah  gajah yang berbobot lebih dari 1 ton memiliki ukuran sel yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran sel pada tikus? Sejauh mana anda setuju?". Dari pernyataan tersebut sebenarnya secara tersirat ingin menyampaikan bahwa ukuran sel hewan dipengaruhi oleh bobot hewan itu. Realitanya adalah sel hewan tidak dipengaruhi oleh bobot dari suatu hewan itu. Kita analogikan bila ada seekor tikus yang beratnya lebih ringan beribu-ribu mungkin berpuluh-puluh ribu kali lebih ringan dari seekor gajah. Seekor tikus memiliki sel yang ukurannya adalah mikroskopis. Maka bila kita berpikir bahwa bobot mempengaruhi secara tidak langsung kita juga menyatakan bahwa ukuran sel gajah beribu-ribu atau mungkin berpuluh-puluh ribu kali lipat besarnya dan membuat sel gajah menjadi makroskopis. Pada kenyataannya kedua sel dapat diihat secara mikroskopis menggunakan mikroskop maka statement bahwa sel hewan dipengaruhi bobotnya maka itu adalah salah.
3 argumen diatas adalah segala yang saya dapat berikan. Kesimpulan dari segala essai saya tentang pernyataan "Apakah  gajah yang berbobot lebih dari 1 ton memiliki ukuran sel yang jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran sel pada tikus? Sejauh mana anda setuju?" adalah saya berpendapat bahwa ukuran sel gajah lebih besar dari sel tikus. Seperti yang saya lontarkan pada argumen saya, pertama semua ukuran sel adalah sama dan pernyataan itu sudah diuji para ilmuwan terdahulu dan diuji oleh labolatorium. Kedua semua sel hewan tersusun oleh organel-organel sel yang memiliki bentuk dan ukuran sama oleh karena itu ukuran semua sel sama.Â
Hal ini dapat dibuktikan bahwa saat kita mengamati sel hewan melalui mikroskop secara mikroskopis kita dapat menemukan organel-organel sel tersebut oleh karena itu maka ukurannya sama. Ketiga bila kita berpikir secara logis bila ukuran tubuh dan bobot hewan mempengaruhi ukuran sel maka ukuran sel gajah tentu akan sangat besar dan memungkinkan bahwa sel tersebut menjadi makroskopis yang pada kenyataannya sel hewan semuanya mikroskopis.Â
Menurut saya yang mempengaruhi besarnya dan beratnya suatu hewan bukanlah ukuran dari sel itu sendiri namun jumlah dari sel yang ada di tubuh hewan itu. Gajah berbobot sangat berat dan berukuran sel yang sangat besar karena ia memiliki jumlah sel yang sangat banyak yang dialokasikan ke bagian-bagian tubuhnya yang menyokong kehidupannya. Kita tau bahwa semakin banyak jumlah sel pada hewan semakin banyak pula energi yang dibutuhkan bagi hewan tersebut. Hal ini sesuai karena kita tahu bahwa gajah dalam sehari dapat memakan berton-ton rumbut dan minum berpuluh-puluh hingga ratusan liter air.
Sekian essai saya dan pendapat yang bisa saya berikan bagi para pembaca. Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan kata atau jika ada perbedaan interpretasi yang membuat pembaca sakit hati.
Akhir kata, Terima kasih atas waktunya untuk membaca, sampai jumpa di artikel berikutnya.
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gajah
https://id.wikipedia.org/wiki/Tikus