Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tindakan Alternatif Untuk Peningkatan Kualitas Pasar Baru Makale, Tana Toraja

29 Januari 2025   06:56 Diperbarui: 29 Januari 2025   13:24 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana sisi utara Pasar Baru Makale setelah ditertibkan Satpol PP. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Pasar Baru Makale adalah pasar tradisional terbesar di wilayah Kabupaten Tana Toraja. Pasar yang ada dalam area pemerintahan Kelurahan Tondon Mamullu ini setiap hari tidak lepas dari kesibukan, meskipun hari pasar utama berlangsung dalam setiap 5 hari. 

Seperti kebanyakan pasar tradisional, ketertiban dan kebersihan telah menjadi tantangan pertumbuhan pasar dari masa ke masa. Pasar Baru Makale juga mengalami hal yang sama. 

Selama ini, keluhan banyak dilontarkan oleh pengunjung. Keluhan utama adalah sulitnya mendapatkan tempat memarkir kendaraan. 

Jalan lingkar pasar yang ukurannya telah dilebarkan dan bisa muat untuk truk berpapasan, selalu menyempit. Pemicunya adalah para pedagang menggunakan bahu jalan sebagai tempat menggelar dagangan mereka. 

Berdasarkan  pengamatan langsung, pedagang sayuran adalah yang paling banyak memanfaatkan bahu jalan. Tetapi bukan pedagang kaki lima seperti ibu-ibu lansia dari kampung yang mendominasi bahu jalan melainkan para pedagang skala modal sedang ke atas. Mereka menambah area lapak menggelar dagangan dari kios hingga ke bahu jalan. Kondisi ini memicu penyempitan jalan raya karena tenda-tenda pun tepat sampai di sisi aspal jalan. 

Konflik kecil mulai terjadi ketika pengunjung hendak parkir motor atau mobil dan ditegur oleh penjual. Pemilik lapak merasa dagangannya terhalangi sementara pengunjung memiliki hak memarkir dan berbelanja. 

Situasi parkir kendaraan yang sulit selama ini membuat banyak warga lebih memilih belanja di pasar tumpah yang lokasinya lebih fleksibel. Selain itu, warga jiga mulai aktif menggunakan platform belanja dan pesan online seperti Maxim, Gojek dan Drive. 

Sejumlah pedagang kaki lima menggelar dagangan di bahu jalan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Sejumlah pedagang kaki lima menggelar dagangan di bahu jalan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Padahal, pemerintah telah berupaya membuat lapang area pasar untuk kenyamanan parkir pembeli. Beberapa tahun belakangan, pengelola pasar telah membongkar sebagian pagar beton pembatas jalan raya dan kompleks pasar di bagian selatan dan barat. Pembongkaran ini membuat suasana pasar agak luas. 

Tetapi kembali lagi, oknum pedagang justru memanfaatkan area tersebut sebagai tambahan lapak. Semakin lama makin penuh pula oleh aneka ragam lapak kaki lima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun