Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alasan Dibalik Tertundanya Kick Off Makan Bergizi Gratis di Tana Toraja

14 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 14 Januari 2025   17:06 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Menu Makan Bergizi Gratis siswa. (Sumber: @hammsqi) 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara resmi kick off-nya telah dimulai sejak tanggal 6 Januari 2025 yang lalu. Setelahnya, daerah-daerah mulai menyesuaikan.

MBG yang menjadi salah satu program andalan dan prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang pendidikan untuk meningkatkan gizi siswa rata-rata berjalan dengan baik. Setiap hari keberhasilan kick off MBG bisa dipantau di media. Terlepas dari adanya polemik menu makan yang rasanya beragam dalam tanggapan siswa, intinya program ini berhasil launching. 

Namun demikian, tidak semua daerah di Indonesia sukses tiup peluit kick off. Ada daerah yang harus tertunda. Salah satunya adalah Kabupaten Tana Toraja. Daerah tujuan wisata di Sulawesi Selatan ini sedianya kick off pada tanggal 13 Januari 2025, tetapi pada akhirnya tertunda. 

Belum siapnya sarana pendukung di sekolah menjadi penyebab utama tertundanya kick off MBG. Sesuai dengan informasi dari seorang pengawas jenjang SD, wadah makan siswa belum tersedia. Tempat makan untuk nasi, buah, susu, sayur dalam satu wadah tersebut menjadi alasan utama.

Media makan menyerupai produk tupperware tersebut masih dalam perjalanan menuju Tana Toraja. Sampai saat ini, belum ada informasi jelas kapan MBG benar-benar di mulai di Tana Toraja. 

Sejak hari Senin, 13 Januari 2025, sesuai dengan petunjuk dari sekolah, banyak siswa yang tidak membawa bekal ke sekolah. Mereka hanya membawa sendok, garpu dan tumbler berisi air minum. Mereka pun sudah sangat yakin akan mendapatkan satu paket menu MBG. 

Atas terjadinya penundaan MBG ini, menandakan bahwa persiapan di daerah benar-benar belum matang. Perlu ada kajian matang sebelum menjadwalkan. 

Berdasarkan data dari dinas pendidikan Kabupaten Tana Toraja, terdapat 7 sekolah penyelenggara MBG, sebagian besar sekolah swasta di bawah naungan Yayasan  Perguruan Kristen Toraja. Ketujuh sekolah tersebut terdiri atas 1 TK, 4 SD dan 2 SMP, antara lain SD Kristen Makale 1, SD Kristen Makale 2, SD Negeri 3 Makale, SD Negeri 9 Makale, SMP Kristen Makale, dan SMPN 1 Makale.  Semua sekolah tersebut berada dalam wilayah Kota Makale pada radius jarak 2 km. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun