Seusai pelaksanaan ibadah Natal, dilanjutkan dengan kegiatan ibadah syukur salah satu keluarga dalam Jemaat. Ini adalah wujud ucapan syukur keluarga atas selesainya pembangunan kompleks kuburan keluarga. Kuburan menyerupai rumah ini dalam bahasa Toraja disebut "patane".
Sudah menjadi tradisi setiap tahun bagi warga lokal Toraja, setiap bulan Desember hingga Minggu pertama Januari, akan ramai oleh ibadah Natal keluarga yang dirangkaikan dengan ibadah syukur keluarga. Tradisi ini terus terjadi karena para perantau pulang kampung.Â
Beragam ibadah Natal menjawab sesuatu yang didambakan oleh keluarga Kristen Toraja. Berkumpul dengan sanak famili dalam kehangatan dan kesederhanaan Natal.
Puncak perayaan Natal di Gereja Toraja Jemaat Bukit Sion Salubarani akan dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2024. Sesuai dengan prakiraan, ini adalah waktu yang paling baik, mengingat para perbarui bisa mengikuti ibadah malam Natal bersama keluarga.
Momen gotong-royong dan kebersamaan mengangkat pekerjaan untuk perayaan puncak malam Natal tahun ini adalah yang paling ditunggu. Sudah pasti yang dirindukan warga Jemaat dan perantau adalah sesi menangkap babi dan memasak makanan khas Toraja, yakni pa'rarang dan pa'piong.Â
Sampai saat ini, masih banyak perantau Toraja yang dalam perjalanan. Mereka datang dari Papua, Maluku, Pulau Jawa, Kalimantan dan luar negeri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H