Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sehwa - Seogwipo, Surga Sayuran di Pulau Jeju

17 Desember 2024   15:16 Diperbarui: 17 Desember 2024   15:30 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan ladang wortel di wilayah Sehwa-Seogwipo, Pulau Jeju. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Sayuran adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan tubuh manusia. Pada umumnya beragam jenis sayuran bisa tumbuh dengan baik di segala jenis cuaca. 

Di Pulau Jeju, aneka sayuran seperti wortel, kubis, sawi, kacang-kacangan, kentang, selada, green onion, dan bawang daun dapat tumbuh dengan subur di hampir semua wilayah. 

Namun, berdasarkan pengalaman dan pandangan mata langsung, daerah Sehwa dan Seogwipo memiliki keistimewaan tersendiri sebagai surga sayuran di Pulau Jeju. 

Lahan tanam sayuran ada di mana-mana. Bukan hanya pada ladang sayuran yang sudah ada tersebar luas. Tetapi, ada juga di sekitar kebun jeruk Jeju, space kosong antara hotel, apartemen dan perkantoran. 

Tumbuh suburnya sayuran di kedua daerah tersebut didukung oleh faktor cuaca. Seogwipo lebih beriklim sub tropis. Dengan cuaca yang cenderung hangat, banyak tanaman lebih mudah tumbuh dengan subur di sana. Termasuk sayuran. 

Kebun sayuran di wilayah Sehwa-Seogwipo. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Kebun sayuran di wilayah Sehwa-Seogwipo. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Dalam beberapa kali perjalanan saya menjelajahi Pulau Jeju pada bulan September-November yang lalu, sepanjang daerah dataran rendah dan sekitar pantai di Sehwa dan Seogwipo selalu hijau oleh beragam jenis sayuran. 

Lahan tanam makin indah dipandang mata karena tertata dengan rapi.  Sekilas dilihat dari jauh menyerupai persawahan. Kotak-kotak lahan tanam berbagai ukuran terbentuk dengan rapi dari tumpukan bebatuan. Bebatuan yang tersebar di mana-mana sebagai hasil letusan gunung berapi jutaan tahun lalu itulah yang disusun para pemilik ladang membentuk pagar alamiah. 

Dibalik kenaturalan ladang sayuran tersebut, dikombinasikan dengan fasilitas teknologi berupa traktor modern pengolahan lahan tanam dan teknologi pengadaan air secukupnya.

Tidak mengherankan, jarang sekali terlihat ada tanaman sayur yang kekeringan dan malnutrisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun