Tambahan 12 poin, membuat Pecco memangkas jarak, dari 24 poin menjadi 19 poin. Jorge Martin masih memimpin klasemen dengan koleksi 493 poin. Pecco mengikuti di posisi kedua dengan raihan 473 poin. Hitungan matematika tentu saja berlaku untuk Martin dan Pecco esok hari.
Jika ingin mulus meraih gelar juara dunia, maka, mau tidak mau, Martin harus keluar sebagai pemenang besok.
Peluang tersebut tetap terbuka untuk Martin. Walaupun ia harus memulai balapan dari grid kedua, posisi keempat.
Pecco Bagnaia sendiri memastikan tempat di pole position. Posisi start kedua ditempati pembalap senior Aprilia, Aleix Espargaro dan Marc Marquez di tempat ketiga.
Melihat posisi start esok hari dan hasil lomba hari ini, kans merebut juara dunia masih berpihak besar pada Martin. Selama ia bisa mengamankan posisi 111 besar, meskipun Pecco tampil sebagai juara, Martin tetap bisa unggul dalam pengumpulan poin akhir.Â
Jika Pecco Bagnaia sukses juara di balapan utama, poin tertingginya adalah 497. Sementara, Martin hanya butuh 5 poin untuk mengamankan titel juara dunia, di mana poin pembalap berjuluk Martinator saat ini 493. Â Jika Martin hanya meraih 4 poin atau finish di posisi ke-12, maka Pecco yang duduk sebagai juara dunia karena ia memenangi juara seri lebih banyak musim ini.
Cerita berbeda jika salah satu dari pembalap terjatuh. Jika Martin terjatuh atau tak mampu menuntaskan balapan dan Pecco tampil sebagai juara, maka otomatis ia menjadi juara dunia. Tetapi jika Pecco yang bernasib nahas, maka Martin yang meraih gelar tertinggi motoGP itu, termasuk jika keduanya terjatuh, Martin tetap juara dunia.
Intinya, head to head bertajuk race for solidarity dan the rematch di seri balapan terkahir MotoGP Barcelona tahun ini dipastikan berlangsung menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H