Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kepatuhan Warga Kota Jeju Memilah Sampah

14 November 2024   05:27 Diperbarui: 14 November 2024   07:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah yang ditempatkan sesuai jenisnya di salah satu tempat pembuangan sampah Kota Jeju. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sampah dan manusia tak bisa dipisahkan. Lagi dan lagi, saya selalu tertarik menulis tentang kedisiplinan warga di Kota Jeju dalam membuang sampah.

Di jalan kota, kompleks Yeon-dong ada satu tempat pembuangan sampah (TPA) yang setiap hari saya lewati. Letaknya sekitar 100 meter dari tempat tinggal saya, Eco de Paris Residence. 

TPA yang dikelilingi oleh apartemen, pertokoan, hotel, restoran dan bus stop ini senantiasa menarik perhatian saya setiap kali lewat. Di tempat ini, sampah yang dibuang warga bukan hanya sampah harian. 

Setiap hari selalu saja ada sampah berupa selimut, bantal, seprei, jaket, boneka, jas, sepatu, peralatan elektronik, dll. Tampak pula sesekali kasur busa yang digulung rapi berpose di TPA ini. Selain itu, tentu saja sampah umum yang dikemas dalam kantong plastik khusus sampah dan sisa makanan. 

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Barang-barang tersebut sebenarnya masih layak pakai, bukan sampah sepenuhnya. Ketika warga yang sudah tak memerlukannya lagi dan membawanya ke TPA dalam keadaan rapi, sebenarnya ditujukan untuk orang-orang yang masih membutuhkannya. 

Beberapa kali juga saya mendapati warga, entah warga lokal atau wisatawan, yang memilah barang-barang tersebut dan mengambil barang yang masih layak dipakainya. 

Memang, banyak barang tersebut yang terlihat masih baru. Entah ukurannya kurang tepat kepada si pemilik atau modelnya yang kurang pas. 

Oleh karena barang masih layak pakai, mereka yang membuang sampah menempatkannya dengan baik dan pada tempat yang sesuai dengan jenis sampahnya. 

Jika dalam beberapa hari barang tersebut belum ada yang mengambil, biasanya petugas resmi dari dinas kebersihan kota akan mengangkutnya ke lokasi TPA akhir. Di dan akan menjalani sortir untuk selanjutnya didaur ulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun