Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan-Jalan ke Pasar Tradisional Seogwipo Maeil Olle Market

12 November 2024   06:50 Diperbarui: 12 November 2024   07:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret salah satu lorong pasar Seogwipo Maeil Olle Market. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Seogwipo tidak hanya populer dengan air terjun Jeongbang Waterfall, penghasil jeruk Jeju terbaik dan beragam lokasi ikonik lainnya. Daerah kedua terbesar di bagian timur Pulau Jeju ini juga cukup familiar dengan pasar.

Dalam perjalanan kedua ke Seogwipo, saya kembali mengunjungi pasar tradisional Seogwipo Maeil Olle Market. Ini adalah pasar rakyat yang dikelola dengan sangat baik. 

Lokasi pasar ini tepat berada di depan terminal bus Seogwipo. Jadi, jika menggunakan bus biru nomor 282 dari Kota Jeju akan turun di terminal ini. Tinggal jalan kaki sekitar 100 meter, langsung masuk kompleks pasar.

Pasar ini sangat dikenal di kalangan wisatawan. Pasar yang sangat instagramable. Berbelanja di sini juga cenderung lebih murah dibandingkan di Jeju. Untuk belanja pakaian, cinderamata dan kuliner, saya sarankan bisa mencoba di Seogwipo Maeil Olle Market.

Lapak ikan kering. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 
Lapak ikan kering. (Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Meskipun berlabel pasar tradisional, sesungguhnya bangunan pasar menerapkan konsep pasar modern. Demikian pula dengan metode pengelolaannya.

Keunggulan Seogwipo Maeil Olle Market adalah kondisi pasar yang sangat bersih. Tak ada sampah yang terlihat. Bau pesing orang kencing sembarangan juga tak ada sama sekali.

Pemandangan menarik perhatian saya adalah pada ibu-ibu lansia yang duduk melantai menjajakan sayur, jamur, ginseng, dan ikan basah. Persis seperti di Indonesia. Sayuran dan green onion yang mereka jual pun berasal dari halaman rumah mereka.

Penjual ikan kering dan ikan basah tersebar di semua bagian pasar. Adakah air dari ikan basah yang membasahi jalan pasar? Tidak ada.

Para penjual yang rata-rata ibu-ibu lansia sangat teliti menempatkan kantong plastik atau wadah lainnya untuk menampung rembesan air dari ikan basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun