Sampah adalah limbah sisa aktivitas manusia berupa makanan, kertas, plastik, kardus, botol, pakaian dan beragam limbah rumah tangga lainnya.Â
Kepedulian akan sampah ini sebenarnya masih sangat minim. Bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Singapura, misalnya; mereka telah mampu mengelola dan memberdayakan sampah.Â
Kondisi kontras terjadi di negara miskin dan sedang berkembang. Termasuk di Indonesia yang saat ini masih sedang bertumbuh sebagai negara berkembang. Sampah masih menjadi pemandangan utama di mana-mana.Â
Beberapa kebijakan provinsi dan kabupaten/kota terkait penanganan dan pengelolaan sampah memang telah diterbitkan lewat peraturan gubernur dan peraturan bupati.Â
Kendalanya adalah kebijakan dan aturan hanya melintas lewat dokumen ke tengah masyarakat. Sangat minim pemerintah daerah yang benar-benar konsisten menangani sampah.Â
Melihat kondisi demikian, cara sederhana untuk memulainya adalah melalui praktik baik pendidikan di sekolah. Siswa sudah seharusnya memiliki kedisiplinan membuang, memilah dan mengelola sampah.Â
Sikap abai terhadap sampah sepertinya masih menjadi bagian dari budaya tidak sehat di berbagai tempat. Sehingga budaya buruk ini perlu digerus secara perlahan menjadi budaya membuang sampah dengan tepat.
Hanya lewat pendidikan di sekolah program mendisiplinkan warga membuang sampah bisa terwujud. Tentunya dengan komitmen pemerintah melalui pemangku kepentingan di dunia pendidikan untuk tanpa lelah menuntun siswa di seluruh penjuru negara untuk disiplin membuang, memilah dan mengelolanya.Â
Jika ini bisa terwujud, maka Indonesia bisa menjadi negara yang berperan aktif dalam mewujudkan keselamatan bumi di masa sekarang dan masa akan darang melalui dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs)Â yang selama ini telah digaungkan oleh PBB.Â
Konsep pengolahan sampah di sekolah-sekolah Indonesia telah ada. Tempat sampah pun sudah ada di tiap kelas dan lingkungan sekolah. Hambatannya adalah kurangnya ajakan untuk mendisiplinkan siswa membuang sampah. Akibatnya, warna dan tulisan untuk memilah jenis sampah pada tong sampah jarang dipatuhi. Semua sampah menyatu dalam satu tempat.