Kompasianival 2024, hari Sabtu, tanggal 2 November 2024 mendatang adalah salah satu event yang paling ditunggu-tunggu oleh semua kompasianer. Every Story Matters adalah tema besar dari kegiatan akbar Kompasiana yang puncaknya dilaksanakan di Commune Space Chillax Sudirman.Â
Keistimewaan acara tahunan Kompasiana ini adalah adanya pesan tersirat di dalamnya, yakni mendukung terimplementasinya Sustainable Development Goals (SDGs). Selain itu, didukung pula oleh tersedianya beberapa kegiatan tambahan yang menarik. Di mana setiap acara tersebut memiliki kesan dan dampak tersendiri bagi Kompasianer yang mengikutinya.
Salah satu acara yang sebenarnya menarik perhatian saya adalah Unfolding Story: Mini Talkshow bersama narasumber creative storyteller, Handoko Hendroyono. Bagi saya pribadi, acara yang berjudul The Art of Storytelling: Membangun Narasi yang Kuat dalam Bisnis dapat menambah wawasan dan kemampuan menulis saya.
Ada pula acara terkait video, yakni Mastering The Story. Acara ini akan dibawakan oleh seorang sutradara dari Rekata Studio, Bregas Bhanuteja. Bagi Kompasianer yang rindu unjuk gigi di atas panggung, tersedia acara khusus bertajuk Kompasianer Show Time.
Teruntuk Kompasianer yang ingin membedah lebih dalam lagi tentang teknik menulis, gabung ke acara Coaching Clinic. Nah, masih banyak acara-acara menarik lainnya yang tentunya akan makin membuat suasana reunian para Kompasianer semakin hangat.
Satu lagi, panitia Kompasianival akan menghadirkan sejulah pembicara dan narasumber keren dan hebat. Diantaranya dua personil menteri Kabinet Merah Putih. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, Meutia Hafid.Â
Kompasianival 2024 juga akan dirangkaikan dengan pengumuman kompasianer terbaik untuk beberapa kategori.Â
Namun, acara yang spektakuler ini tak bisa saya hadiri, meskipun saya sendiri masuk sebagai salah satu nominee Best in Citizen Journalism. Saya terkendala jarak dan izin kerja.Â
Jadwal mengajar yang padat di Jejuseo Middle School ditambah aktifitas tambahan sebagai duta budaya di luar jam mengajar benar-benar menyita waktu dari kegiatan lain. Bonus perjalanan pertama saya ke luar negeri ini adalah adanya kesempatan melihat keindahan Pulau Jeju di akhir pekan, dengan catatan tidak terjadi hujan di tengah musim gugur saat ini.Â
Saat ini saya masih ada di Pulau Jeju, Korea Selatan menjalankan tugas mengajar dari Ditjen GTK dan APCEIU (Asia Pacific Center of Education for International Understanding)- UNESCO dalam program Asia Pacific Teacher Exchange (APTE) tahun 2024.