Sebuah kesalahan pada lap ke-5 membuat Jorge Martin melebar. Pecco Bagnaia langsung mengambil posisi terdepan disusul Marc Marquez.
Pada lap ke-6, gap antara Bagnaia dan Marquez langsung menjauh hingga lebih 1 detik. Demikian pula gap antara Marquez dan Martin di rentang waktu yang serupa.
Franco Morbidelli terjatuh di lap ke-8. Sementara, Enea Bastianini mulai merangsek ke posisi 6 besar tetapi kemudian terlempar hingga posisi ke-17.
Raul Fernandez juga harus menuntaskan balapan lebih dini karena crash.
Pada lap ke-9, Marquez mulai mendekati Bagnaia. Jarak keduanya hanya selisih sebil dari o,1 detik. Keduanya saling mendahului memasuki tikungan terakhir lap ke-9.
Martin memanfaatkan kondisi ini untuk mulai merapatkan jarak pula.Â
Lap ke-11 menjadi awal pertarungan yang sesungguhnya memperebutkan gelar juara dunia. Trek yang basah mulai mengering. Konsentrasi, skill dan faktor keberuntungan menjadi hal yang sangat menentukan untuk ketiga pembalap Ducati.
Kehati-hatian menjaga kondisi agar tidak terjatuh mulai dipertimbangkan Jorge Martin. Ia tak terlalu menggeber  motornya. Justru Marquez yang konsisten mendikte Pecco Bagnaia.
Marquez sampai mencetak fastest lap di putaran ke-13. Selisih waktunya dengan Baganaia kembali menipis 0,1 detik.
Keduanya kembali saling mendahului dintikungan terakhir lap ke-13. Namun, Bagnaia masih mengamankan posisi terdepan.
Sedikit kesalahan saja di tengah lintasan yang masih basah; Martin, Bagnaia dan Marquez bisa mengubur mimpi meraih gelar juara dunia.