Hari Kamis, 3 Oktober 2024 menjadi salah satu perjalanan bersejarah dan terindah dalam hidup saya. Untuk pertama kalinya saya menaklukkan puncak gunung tertinggi. Terasa sangat spesial karena saya melakukannya di luar negeri, yakni di puncak Gunung Hallasan, bernama Baeknokdam, Pulau Jeju, Korea Selatan.
Sebelumnya, pada tanggal 1 Oktober 2024, saya mencapai puncak Witse Oreum, puncak Gunung Halla, puncak tertinggi kedua di Pulau Jeju.
Sebenarnya, tak ada rencana saya untuk langsung mendaki puncak gunung tertinggi Korea Selatan tersebut. Jujur saja, betis saya masih terasa pegal usai pulang dari Witse Oreum dengan tanjakan rumit sejauh 1,8 km dan menghabiskan total jarak perjalanan 17,3 km.
Hanya saja, kuota pendakian ke puncak Gunung Hallasan terbatas setiap hari. Mempertimbangkan padatnya jadwal mengajar di Jejuseo Middle School ditambah kondisi cuaca yang mulai dingin karena masuk musim gugur, saya akhirnya mecoba mencari informasi jadwal pendakian ke puncak Gunung Hallasan.
Setelah mengecek jadwal pendakian pada tanggal 2 Oktober 2024 lewat website resmi, ternyata kuota pendakian hingga akhir Oktober 2024 penuh pada akhir pekan.Â
Kuota pada hari libur nasional juga penuh untuk kedua jalur pendakian menuju puncak, yakni jalur Gwaneumsa di Jeju dan jalur Seongpanak dari Seogwipo. Adapun kesempatan terbaik saya mendaki hanya pada hari libur nasional dan akhir pekan.
Adapun ketentuan ketika sudah mendaftar dan tak jadi mendaki tanpa pembatalan, maka akan dikenai sanksi tak boleh mendaki puncak Hallasan selama 3 bulan berturut-turut. Pembatalan pendakian wajib dilakukan sehari sebelum hari pendakian.
Persyaratan ini menjadi salah satu poin pertimbangan saya. Pendakian gratis, tetapi ada konsekuensi jika batal.
Satu-satunya hari yang masih ada kuota kosong adalah, Kamis tanggal 3 Oktober 2024. Di jalur Gwaneumsa, pendakian pagi dari jam 5-8 pagi sebanyak 400 pendaki, kuota baru 337. Pendakian jam 8-10 sebanyak 70 pendaki sudah penuh. Pendakian jam 10-11 sebanyak 25 pendaki juga sudah penuh.
Di jalur Seongpanak dari kota Seogwipo, kuota jam 5-8 pagi sebanyak 700 pendaki sudah penuh. Kuota yang sama dengan jalur Gwaneumsa untuk waktu berikutnya juga sudah penuh.