Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Cerita Perjalanan: Ketika Warga Kecamatan Simbuang Belum Merdeka

7 Oktober 2024   18:06 Diperbarui: 10 Oktober 2024   13:17 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecamatan Simbuang adalah satu-satunya wilayah yang masih masuk kategori tertinggal, terdepan dan terluar (3T) atau yang lebih familiar disebut terpencil di Kabupaten Tana Toraja. Namanya wilayah 3T berarti kualitas pembangunan masih sangat rendah, demikian pula kualitas pendidikan dan kesehatan serta masyarakat kurang berkembang seperti daerah lainnya di Indonesia.

Meskipun saya adalah orang Toraja, Simbuang yang ada dalam pemikiran saya adalah wilayah yang sulit untuk dijangkau dan memiliki banyak cerita mistis. 

Di kalangan PNS, wilayah Simbuang kental dikenal sebagai tempat "pembuangan." Ya, banyak PNS yang menjadi lawan politik kepala daerah terpilih berujung pada mutasi ke kecamatan terjauh Tana Toraja ini.

Saya mendapatkan kesempatan besar untuk mengenal wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat ketika mendapatkan tugas sebagai Pengajar Praktik Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Tana Toraja.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Dari pengalaman melakukan perjalanan 6 kali melakukan pendampingan guru penggerak ke kecamatan Simbuang, beragam cerita telah saya tuliskan di Kompasiana. Mulai dari kondisi ekstrim satu-satunya akses jalan, derita warga mengakses layanan publik, suasana setiap perkampungan, cara hidup warga lokal, kondisi layanan pendidikan hingga sajian pemandangan yang mengobati perjalanan melelahkan.

Sekitar 28 artikel yang telah saya tuliskan tentang Kecamatan Simbuang di Kompasiana. 20 artikel terbit sebagai headline, 1 diantaranya tayang di kompas.com, sisanya terbit dengan status highlight.  

Semua artikel tentang Simbuang ini saya tuliskan dengan maksud untuk membuka wawasan banyak orang bahwa kondisi kehidupan di Kecamatan Simbuang yang selama ini kaya akan informasi mistis tak selamanya benar.

Hampir semua artikel tersebut membicarakan tentang sisi positif Kecamatan Simbuang, pengecualian pada kondisi-kondisi tertentu yang memang membutuhkan sentuhan pembangunan. Tulisan tentang Kecamatan Simbuang yang paling berkesan adalah pada perjalanan perdana, bulan September 2023. Memulai perjalanan pertama ke wilayah yang sama sekali asing bagi saya, menuju wilayah penuh cerita mistis menyeramkan, berjam-jam dan melintasi hutan tanpa pemukiman seorang diri.

Foto warga Simbuang yang memilih jalan kaki karena ekstrimnya jalan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi via Kompasiana)
Foto warga Simbuang yang memilih jalan kaki karena ekstrimnya jalan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi via Kompasiana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun