Duet penyerang Juventus, Dusan Vlahovic dan Francisco Conceicao boleh jadi menjadi dua sosok istimewa dalam barisan pemain Juventus. Kedua sosok striker dengan postur kontras layaknya Goliath dan David ini adalah sosok dibalik kembalinya semangat dan karakter grinta Juventus musim ini.
Keduanya saling melengkapi. Vlahovic dengan postus tinggi besar sangat kuat di udara dan berduel. Sementara, Francisco yang mungil, gesit bergerak, melakukan dribbling dan mampu memberikan umpan-umpan mematikan ke pertahanan lawan. Nah, sosok Francisco inilah yang cocok bagi Vlahovic. Peran Francisco sedkiti mirip dengan yang diperankan eks bintang Juventus, Paulo Dybala.
Dusan Vlahovic kembali on fire. Penyerang yang masih menolak bergabung dengan timnas Serbia ini telah mencetak 4 gol dalam 2 laga terakhirya.
Sementara, kompatriotnya, Francisco Conceicao telah menyumbangkan 2 gol dan 1 assist dalam 2 laga terakhir.
Dusan Vlahovic sempat dicaci maki fans karena kemandulannya dalam tiga laga beruntun di kompetisi domestik, Serie A Liga Italia. Di mana ketiga laga tersebut, Juventus selalu bermain kaca mata. Vlahovic yang banyak mendapat peluang, terbuang sia-sia.
Setelah tiga laga tersebut, perubahan drastis mulai terjadi pada permainan Juventus. Tentunya, kondisi tersebut tidak lepas dari sentuhan dingin sang pelatih, Thiago Motta.
Dusan Vlahovic telah mulai berubah menjadi seorang pemimpin dalam tim, termasuk sikap positifnya. Karakter ini sangat jelas terlihat sesaat sebelum memasuki babak kedua melawan Leipzig. Vlahovic berbicara memompa semangat rekan setimnya.
Memang karakter positif dari Vlahovic ini sudah diketahui pelatih Thiago Motta sejak hari pertama ia memimpin latihan skuad Juventus. Menurut eks pelatih Bologna tersebut, Vlahovic selalu memberikan segala kemampuannya untuk tim. Vlahovic bisa menjadi pemberi motivasi tambahan bagi rekan-rekan setimnya.
Karakter positif yang sama ditunjukkan oleh putra Sergio Conceicao. Motta mengatakan bahwa kepribadian Francisco sangat baik. Ia mudah beradaptasi dengan rekan-rekannya.Â
Masih teringat tangisannya ketika peluit panjang usai berbunyi di laga melawan Leipzig. Francisco menangis. Itu adalah pertanda bahwa ia memang memberikan segalanya, baik di masa latihan maupun di dalam pertandingan. Ia memiliki spirit yang luar biasa. Dan inilah karakter grinta yang sangat didambakan oleh publik Juventus selama ini.