Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Perjalanan: Hari Pertama di Seoul, Kota Bersih, Internet Gratis dan Warga Jalan Kaki

27 Agustus 2024   09:36 Diperbarui: 27 Agustus 2024   09:46 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sisi kota Seoul. Sumber: dok.pribadi.

Senin pagi, 26 Agustus 2024 pukul 07:00 waktu Seoul, Korea Selatan, saya bersama 13 rekan guru dari Indonesia dan ditemani 4 pejabat dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudritek RI, menginjakkan kaki di bandara internasional Incheon. 

Kami semua 14 orang guru sangat bangga karena pada akhirnya kami bisa menginjakkan kaki dan melihat daratan Korea Selatan, di mana selama ini kami hanya melihatnya lewat tayang drama Korea.

Kesimpulan pertama saya pada hari pertama di Korea Selatan adalah aktifitas hidup yang tertata sedemikian rupa. 

Dimulai dari suasana bandara Incheon yang bersih, nyaman dan lapang. Toilet bandara wangi dan bersih. Tersedia pula air minum di bandara yang siap diminum.

Kendaraan pertama yang saya coba di Seoul adalah naik bus umum dari bandara Incheon menuju Hotel Ramada di kota Seoul. Kabin bus berpenumpang 46 orang sangat bersih. AC sejuk bahkan cenderung dingin. Kaca bus dilapisi kaca tambahan di bagian dalam. Gorden dua macam, ada gorden biasa dan tipe tirai.

Perjalanan menyusuri ruas tol dari bandara Incheon ke Hotel Ramada sangat nyaman dan tenang. Kendaraan melaju dengan baik dan kecepatan yang terkontrol. Satu kesempatan saya mendapati satu momen kecelakaan mobil di samping kanan tol. 

Pemandangan sepanjang rute kurang lebih 50 km sangat keren. Landskap daratan Korea berselimutkan kabut tipis dihiasi perpaduan jalan tol, menara apartemen dan kebun-kebun organik khas Korea.

Ternyata, warga Korea doyan jalan kaki dan naik sepeda. Setiap tempat penyebrangan selalu saja ada warga yang menunggu waktu menyebrang jalan. Di berbagai sisi jalan terparkir banyak sepeda. Namun, katanya harus ber-KTP Korea agar bebas mengakses penggunaan sepeda.

Siapa sih yang tidak ingin jalan kaki di kota Seoul. Jalan bersih dan nyaman. Satu lagi, tak perlu canggung pakai payung saat jalan kaki. Payung memang menjadi kebutuhan harian saat jalan kaki. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun