Olimpiade Paris 2024 menyimpan satu ambisi pribadi dalam perjalanan hidup Eko Yuli Irawan. Harapan besar dan rasa penasaran lifter andalan Indonesia akan medali emas Olimpiade membuatnya penuh semangat menuju Paris. Kini, rasa itu terjawab.Â
Berat bagi Eko dan menyedihkan publik pecinta olahraga tanah air.Â
Di arena Olimpiade Paris 2024, Eko Yuli Irawan gagal meraih medali di kelas Men's 61 kg. Memulai usaha di angkatan snatch kesempatan pertama, ia gagal angkat beban seberat 135 kg. Beruntung, pada usaha kedua, ia berhasil.
Pada upaya ketiga, lifter senior berusia 35 tahun tersebut tak mampu mengangkat beban seberat 139 kg.
Sempat menempati urutan kedua di angkatan snatch dengan total angkatan 135 kg, Eko gagal di angkatan clean and jerk.
Usaha pertama gagal pada angkatan 162 kg. Pun demikian di usaha kedua. Usai upaya kedua ini, Eko seperti mengalami cedera di sekitar punggung. Ia lalu mencoba mengejar angkatan lawan, Eko berupaya mengangkat beban di usaha ketiga dengan beban 165 kg. Kembali gagal dan rasa sakit mewarnai kegagalannya.
Oleh karena tak sekalipun mampu menuntaskan angkatan clean and jerk, Eko Yuli berstatus DNF alias gagal. Paris Arena tak berjodoh dengan Eko Yuli.
Peraih medali emas di Tokyo 2020 asal Cina kembali mempertahankan medali emas. Ia melengkapi gelar juara dunia 2019, 2022, 2023, dan medali Asian Games 2023.
Kejutan diberikan oleh dua lifter belia. Theerapong Silachai asal Thailand meraih medali perak. Kemudian, lifter Amerika Serikat, Hampton Morris mendulang medali perunggu.