Selain dari Pangkep, rekan-rekan satu profesinya berasal pula dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Mereka berasal dari kota Makassar, Gowa, Maros, dan Barru. Bahkan terdapat beberapa di antara mereka yang berasal dari pulau Jawa.
Adapun dagangan bendera yang ia gelar di atas trotoar dan pagar bukan miliknya. Ia dan puluhan rekan-rekannya hanya bertugas menjual. Bendera dan umbul-umbul adalah produk dari salah satu konveksi besar di kota Makassar.Â
Setiap item yang terjual mereka catat di buku yang telah tersedia. Artinya, besaran penghasilan mereka tergantung pada seberapa banyak barang yang terjual.
Setiap tahun, ia mengunjungi Toraja sejak pertengahan bulan Juli hingga akhir Agustus. Mereka menyewa rumah kost bulanan sebagai tempat hunian sementara.Â
Dari pagi hingga menjelang maghrib mereka menjajakan bendera di titik pinggir jalan yang mereka sudah dapatkan izinnya dari warga sekitar.Â
Pemandangan penjual bendera musiman ini sudah terlihat di wilayah Tana Toraja mulai dari jalan di masuk ke bandara Toraja Airport. Kemudian semakin ramai sepanjang jalan trans Sulawesi hingga kota Rantepao di Kabupaten Toraja Utara.
Selamat menyemarakkan perayaan HUT RI ke-79 tahun 2024 para penggerak UMKM dari berbagai pelosok negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H