Copa America 2024Â telah berakhir dengan juaranya adalah Argentina. Tim Tango menyudahi rekor unbeaten Kolombia di babak final dengan skor tipis 1-0. Lautaro Martinez keluar sebagai pahlawan Argentina dengan gol semata wayangnya pada menit ke-112 babak extra time kedua.
Argentina sukses melakukan back to back champion sekaligus menjadi satu-satunya negara Amerika Latin yang sanggup meraih ttiga gelar juara turnamen mayor secara beruntun. Argentina mengawinkan Copa America 2020, World Cup 2022 dan Copa America 2024.
Namun, di balik kesuksesan dan pesta juara pasukan Lionel Scaloni pada tanggal 14 Juli 2024 yang lalu di Hard Rock Stadium, North Carolina, ada momen tak biasa yang mewarnai layar kaca penonton. Lionel Messi tertangkap kamera menangis tersedu dalam kesedihan yang sangat dalam.Â
Peraih 8 kali Ballon d'Or yang kini membela klub MLS, Inter Miami harus ditarik keluar lapangan oleh pelatih Lionel Scaloni pada menit ke-66. Nico Gonzales kemudian masuk menggantikan posisinya.Â
El Messiah ditarik keluar bukan karena tak mampu menciptakan peluang. Ia terindikasi mengalami cedera. Beberapa waktu sebelumnya, Lionel Messi mendapatkan tekel keras dari bek sayap Kolombia, Santiago Arias. Messi yang kala itu berupaya menendang bola di garis kotak penalti Tricolor terhantam pergelangan kaki kanannya oleh terjangan Arias. Messi meringis di atas lapangan.Â
Messi masih mampu melanjutkan pertandingan hingga menit ke-65 babak kedua, sebelum ia ditarik keluar. Ia berjalan kesakitan dan pincang. Hati para fans terkoyak melihat sang mega bintang. Termasuk saya, yang kala itu menyaksikan laga final ini secara live streaming.Â
Kondisi Messi yang terlihat parah oleh para penonton, langsung mendapatkan simpati. Bukan hanya dari suporter Argentina, melainkan fans fanatik Kolombia ikut merasakan rasa sakit sang GOAT.
Dua kubu suporter ramai-ramai meneriakkan nama Lionel Messi. Dalam suasana tegang melihat kondisi kapten Argentina, mereka kompak memberikan dukungan moral buat peraih lima kali sepatu emas.
Tangis dan derita Messi menyadarkan orang bahwa seorang bintang lapangan hijau yang telah memenangkan hati ratusan juta penduduk dunia akan senantiasa mendapatkan dukungan positif sekalipun mereka berasal dari dua suporter yang berseteru. Ya, inilah sepakbola, Messi mengajarkan arti dan seni sepakbola itu sendiri. Ini bukan tentang siapa pemenangnya. Ini adalah penghargaan tulus untuk seorang seniman lapangan hijau.