Awal tahun pembelajaran sementara berlangsung di semua sekolah pada tahun ajaran 2024/2025. Beragam kegiatan di sekolah terjadi di minggu pertama masuk masa pembelajaran.
Ada sekolah yang langsung belajar seperti biasa. Namun, kini di era Kurikulum Merdeka kegiatan awal tahun pembelajaran disibukkan dengan kegiatan komunitas belajar (kombel).Â
Memasuki tahun ketiga implementasi kurikulum merdeka, sekolah-sekolah mulai melakukan transformasi pembelajaran. Namun, tak semua guru, misalnya, di sekolah mampu merespon transformasi tersebut. Pola dan cara lama yang dianggap lebih berhasil dan telah membuat guru dalam zona nyaman membuat proses transformasi kadang tersendat.
Kurikulum Merdeka tidak hanya menekankan pada penyederhanaan administrasi pembelajaran. Oleh karena kurikulum ini mengusung platform pembelajaran yang berpusat pada murid, maka ada tahapan yang selama ini diabaikan sekolah. Tahapan tersebut memegang peran penting sebelum merangkak pada kegiatan teknis pembelajaran.
Asesmen di awal pembelajaran adalah salah satu bagian tahapan transformasi dalam kurikulum merdeka. Dari hasil tindakan inilah, selanjutnya guru bisa merancang tujuan pembelajaran dan seterusnya hingga modul ajar/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Kebijakan-kebijakan lainnya juga tak serta merta hanya dibaca dan disosialisasikan. Aksi nyata dan praktik baik dari kebijakan terbaru pemerintah tentang pendidikan wajib terealisasi di sekolah. Kehadiran pengawas sekolah kadang belum maksimal dalam mendorong implementasi kurikulum merdeka, sehingga sekolah butuh wadah dalam lingkup internal untuk memaksimalkan program ini.
Mengapa komunitas belajar? Mengapa bukan MGMP? Kombel pada hakekatnya tidak hanya sebatas membahas perangkat pembelajaran, seperti RPP atau modul ajar. Banyak hal urgent yang dibutuhkan sekolah yang menjadi bahan pembicaraan dalam kombel. Sementara MGMP secara spesifik terkait dengan kebutuhan ajar mapel tertentu.
Beragam kegiatan dilakukan oleh Komunitas Belajar. Seperti yang saat ini sedang berlangsung di SMAN 1 Toraja Utara. Kegiatan kombel berlangsung selama 5 hari. Terdapat 5 agenda utama Komunitas Belajar SMAN 1 Toraja Utara; yakni menyusun perangkat ajar, pencegahan dan penanganan perundungan, membangun budaya positif, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan penyegaran penggunaan media pembelajaran.
Pada hari pertama guru-guru fokus pada penyusunan perangkat ajar berupa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar/RPP. SMAN 1 Toraja Utara yang berlokasi di kota Rantepao telah memasuki tahun kedua mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, yakni mandiri berubah.
Memasuki hari kedua, fokus pada presentasi hasil kerja ATP dan Modul/RPP. Kegiatan di hari kedua juga diselingi tanya jawab dan penyampaian informasi baik dari narasumber maupun pengawas sekolah.