Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaksimalkan Peran Komunitas Belajar di Awal Tahun Pembelajaran

16 Juli 2024   12:00 Diperbarui: 16 Juli 2024   13:23 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Komunitas Belajar di SMAN 1 Toraja Utara. Sumber: dokumentasi pribadi.

Awal tahun pembelajaran sementara berlangsung di semua sekolah pada tahun ajaran 2024/2025. Beragam kegiatan di sekolah terjadi di minggu pertama masuk masa pembelajaran.

Ada sekolah yang langsung belajar seperti biasa. Namun, kini di era Kurikulum Merdeka kegiatan awal tahun pembelajaran disibukkan dengan kegiatan komunitas belajar (kombel). 

Mengapa komunitas belajar? Mengapa bukan MGMP? Kombel pada hakekatnya tidak hanya sebatas membahas perangkat pembelajaran, seperti RPP atau modul ajar. Banyak hal urgent yang dibutuhkan sekolah yang menjadi bahan pembicaraan dalam kombel. Sementara MGMP secara spesifik terkait dengan kebutuhan ajar mapel tertentu.

Beragam kegiatan dilakukan oleh Komunitas Belajar. Seperti yang saat ini sedang berlangsung di SMAN 1 Toraja Utara. Kegiatan kombel berlangsung selama 5 hari. Terdapat 5 agenda utama Komunitas Belajar SMAN 1 Toraja Utara; yakni menyusun perangkat ajar, pencegahan dan penanganan perundungan, membangun budaya positif, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan penyegaran penggunaan media pembelajaran.

Pada hari pertama guru-guru fokus pada penyusunan perangkat ajar berupa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Modul Ajar/RPP. SMAN 1 Toraja Utara yang berlokasi di kota Rantepao telah memasuki tahun kedua mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, yakni mandiri berubah.

Memasuki hari kedua, fokus pada presentasi hasil kerja ATP dan Modul/RPP. Kegiatan di hari kedua juga diselingi tanya jawab dan penyampaian informasi baik dari narasumber maupun pengawas sekolah.

Secara bergantian, satu orang guru perwakilan dari setiap mata pelajaran melakukan presentasi hasil penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar/Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Di sela-sela kegiatan kombel, hadir beragam informasi unik dari para guru, baik yang melakukan presentasi, maupun yang duduk sebagai peserta. Komentar dan pengalaman mereka unik dan lucu, tetapi semuanya logis dan bisa menjadi masukan yang bermanfaat saat mengajar.

Seorang guru matematika yang tampil melakukan presentasi ATP dan Modul Ajar mengatakan bahwa Matematika itu tidak susah. Mengapa? Karena jawabannya pasti. Katanya, selama ini anak-anak merasa takut dan menganggap mata pelajaran yang banyak berhitung ini sebagai momok karena sudah tertanam dalam pikiran bahwa susah, padahal tidak demikian.

Kegiatan hari kedua ditutup dengan refleksi dari perwakilan peserta. Kali ini yang bertindak menyampaikan refleksinya adalah perwakilan guru seni. Ia sangat berterima kasih atas adanya kegiatan kombel. Ia mengapresiasi narasumber, pengawas dan kepala sekolah serta semua guru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun