Segera saya membayar sesuai dengan harga yang tertera di sampul paket pengiriman. Pikiran saya bergejolak tak menerima produk yang sudah saya pastikan tidak sesuai dengan video promosinya.Â
Di sekolah, saya langsung membuka bungkusan paket yang beratnya tidak sampai seperempat kilo, bahkan sangat ringan dari bobot backtravel lazim. Rasa penasaran saya pun terjawab. Kecurigaan saya benar. Produknya berbeda 99% dengan video promosinya.Â
Jangankan waterproof, hujan rintik-rintik saja tas sudah bisa ditembus air. Memang ada tulisan backtravel di tas sebagai merek., akan tetapi sangat kontras dengan video promosinya.Â
Dari segi bobot, bebet dan bibit, produk tasnya tidak senilai Rp 180.000. Kualitasnya masih kalah dari tas-tas yang biasa saya dapatkan jika mengikuti kegiatan seminar dan pelatihan. Anak saya pun tak tertarik memakainya. Jika tas diisi pakaian hingga penuh, saya yakin akan langsung sobek dua tali punggungnya. Jahitannya pun jauh dari kata berkualitas, apalagi bahan bakunya.Â
Pengalaman ini mengajarkan saya dan para kompasianer yang lain untuk senantiasa teliti dalam mencari informasi seputar toko online. Tak ada salahnya mencari tahu ulasan komentar pembeli di toko tersebut seperti yang ada di Shopee, Tokopedia dan sejenisnya.Â
Jangan mudah tergiur dan terprovokasi oleh promosi produk di media sosial. Teliti sebelum membeli, meskipun produk tersebut ditawarkan secara COD sekalipun.Â
Ini pengalaman pertama sekaligus terakhir bagi saya berbelanja barang yang datang di beranda media sosial secara online. Lebih terpercaya berbelanja online di official store.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H