Orang Toraja dikenal bukan hanya karena adat, budaya dan keindahan alamnya. Salah satu suku bangsa ini juga dikenal karena kegotong-royongan mereka.Â
Dalam kegiatan apapun, warga Toraja akan saling membantu. Tak ada perbedaan dalam membantu orang lain, apakah itu sesama orang Toraja atau warga pendatang, mereka akan membantu dengan riang gembira.Â
Inilah yang ditunjukkan oleh warga Toraja yang tinggal di sekitar perbatasan Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Enrekang, tepatnya di Kelurahan Salubarani. Titik terjun mobil tepat berada di depan pertigaan menuju rumah saya. Warga bergotong-royong mengevakuasi sebuah mobil minibus yang terjun ke sungai.Â
Mobil jenis Daihatsu Xenia berwarna putih terjun bebas ke sungai Mata Allo pada tanggal 23 April yang lalu. Mobil ini membawa penumpang sebanyak 7 orang bersama sopir. Mereka dari arah Makassar dan akan menuju ke Rembon, di Tana Toraja.Â
Diperkirakan sopir mobil mengantuk. Ia lepas kendali dan mobilnya berbelok arah dari jalan lurus masuk tikungan ke kiri tetapi justru banting setir ke kanan. Titik sungai yang dalam pun menjadi tumpuan mobil.Â
Semua penumpang selamat. Mereka berhasil keluar dari mobil. Tetapi mobil mereka tenggelam dan hanyut terbawa arus sungai Mata Allo yang saat itu masih dalam keadaan berair keruh karena baru meluap dua hari sebelumnya.Â
Mengetahui ada mobil yang terjerumus ke sungai, warga yang mengetahuinya langsung mengambil inisiatif. Para pemuda dan bapak-bapak, tanpa diminta pemilik mobil, langsung terjun menyelam dan menyusuri sungai untuk mendeteksi keberadaan mobil nahas tersebut.Â
Berjam-jam warga silih berganti terendam air untuk mencari mobil. Memang sedikit rumit karena arus sungai masih deras dan rawan pula meluap kembali jika hujan deras di hulu sungai.Â
Setelah pencarian berlangsung hampir seharian, mobil akhirnya terdeteksi keberadaannya. Mobil Daihatsu Xenia ditemukan pada jarak sekitar 300 meter dari titik terjun dan tenggelam.Â