Bulan ramadan atau bulan puasa pada hakekatnya adalah salah satu rukun Islam yang dijalankan oleh penganutnya. Pada bulan inj, ciri khasnya bukan semata berpuasa, ibadah adalah yang paling utama.
Berbicara puasa, erat pula kaitannya dengan kuliner atau makanan. Penjual kuliner khas ramadan mulai bermunculan sejak hari pertama puasa. Mereka pada umumnya menjajakan menu berbuka puasa dengan level ringan. Katakanlah anek minuman segar, kue dan sejumlah makanan yang tak bisa dikuasai namanya satu per satu. Intinya, aneka macam kuliner tersebut berpadu dalam satu kata ang sangat dirindukan di bulan ramadan, yakni takjil.Â
Tana Toraja yang warganya mayoritas Kristen tak ketinggalan dari hiruk-pikuk para pemburu takjil. Mungkin karena penjual takjil ini hanya ada di bulan ramadan, sehingga kehadiran takjil sangat digandrungi oleh warga Tana Toraja.Â
Misalnya hari ini, sejak pukul 2 siang setiap lapak penjual takjil mulai menggelar dagangan mereka di pinggir jalan. Khusus di kota Makale yang kecil, penjual takjil berada di sekitar Plaza Kolam Makale, jalan menuju pasar Makale, jalan trans Sulwesi ke Sulawesi Barat dan jalan ruas jalan poros kota Makale menuju Rantepao.Â
Jajanan takjil yang paling populer di Tana Toraja adalah jalangkote, panada, lumpia, es pisang ijo, es kelapa muda, es buah, burongko, aneka macam cendol, ragam kue basah, gorengan dan banyak lagi. Yang paling mendominasi adalah jalangkote, es buah dan cendol.
Lapak takjil pun beraneka ragam. Bagi warga Muslim lokal Toraja, mereka membuka lapak gerobak di depan rumah mereka. Sementara bagi warga perantau, mereka menggunakan mobil pick up dan mobil MPV sebagai media berdagang takjil.
Penjual takjil juga musiman. Ada yang berdagang hanya di bulan ramadan. Ciri khasnya adalah ada meja kecil dipasang di depan rumah atau emper pertokoan. Para penjual takjil musiman ini menawarkan dua sampai tiga macam jajanan saja, yakni es buah, cendol dan jalangkote.
Para penikmat takjil bukan hanya warga Muslim yang ada di Toraja. Hampir setengah dari jumlah pembeli takjil adalah non-Muslim. Mereka terdiri dari pelajar, mahasiswa dan para pegawai yang memang sangat suka dengan aneka jajanan takjil.
Berdasarkan jumlah pembeli, lapak takjil paling ramai di kota Makale berada di jalan Nusantara, poros Makale-Rantepao. Jika dari arah kota Makale, lapaknya ada di sebelah kiri. Lapak takjil ini berada di depan Toko ATK Sinar Agung dan di samping Koperasi Simpan Pinjam Berkat.