Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Turis Asing Dibatasi? Tunggu Dulu!

10 Maret 2024   17:49 Diperbarui: 10 Maret 2024   20:19 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thailand tengah menerapkan sebuah kebijakan baru terkait kehadiran turis asing. Kebijakan dari negeri Gajah Putih ini tentunya diambil melalui pertimbangan yang matang. Sudah pasti pula telah melalui sejumlah penelitian. Sehingga plus dan minus kebijakan ini sudah ada yang mendasari.

Pembatasan turis asing masuk ke sebuah negara bertujuan untuk mendapatkan turis asing berkualitas. Takaran ini bermakna bahwa turis asing itu ramah, tidak membuat onar, tidak merugikan warga lokal dan mampu menjadi penggerak perekonomian tempat yang dikunjunginya.

Di Indonesia, kebijakan ini perlu diterapkan mengingat telah terjadi beberapa kasus di mana turis asing membuat ulah. Ada yang bersitegang dengan pihak kepolisian karena melanggar lalu lintas, ada yang mabuk-mabukan, ada yang menjadi buronan interpol dan sejumlah kasus lainnya.

Akan tetapi, sebelum benar-benar diterapkan, sangat perlu ada kajian secara menyeluruh untuk kebutuhan pariwisata, khususnya di daerah-daerah. Memang harus diakui bahwa sejumlah kasus turis asing yang berbuat ulah terjadi di surga pariwisata nasional, seperti di pulau dewata, Bali. Lalu, bagaimana dengan pertumbuhan pariwisata di daerah, semisal Toraja?

Selama puluhan tahun, sektor pariwisata adalah salah satu penghasilan pendapatan asli daerah terbesar di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara. Kehadiran turis asing akan menghidupkan industri pariwisata. Guide-guide lokal asli Toraja akan mendapatkan pekerjaan dengan datangnya turis mancanegara. 

Berbicara tentang hunian hotel dan sejenisnya, saat ini industri penginapan tengah bertumbuh kembali di Toraja setelah pandemi Covid-19 berakhir. Banyak hotel-hotel kelas melati terbaru yang tengah beroperasi sebagai respon terhadap tingginya kunjungan turis dari luar negeri ke Toraja. Begitupun dengan homestay warga lokal di perkampungan berupa hunian turis di rumah adat tradisional, tongkonan.

Mulai normalnya kembali kunjungan turis asing di Bumi Lakipadada turut menghidupkan industri kreatif selevel UMKM. Kini, sudah mulai banyak pelaku industri ini yang bergerak di bidang penjualan pernak-pernik, merchandise khas Toraja. Jika dulunya mereka hanya menjual di pasar-pasar tradisional, kini mereka mulai berani membangun gerai sendiri atau membuka lapak di objek wisata. 

Belum pernah ada laporan kejadian kasus kriminal di Toraja. Meskipun banyak turis backpaker yang wara-wiri di Toraja, mereka justru makin akrab dengan warga lokal. 

Sejauh ini, pariwisata Toraja sedang menuju ke arah yang baik. Terlebih kunjungan para turis YouTuber dan Vlogger, seperti Kristian Hansen. Kehadirannya banyak memberikan kontribusi positif akan pengelolaan objek wisata. Ia mempromosikan pariwisata Toraja lewat Traveloka. 

Bertemu YouTuber dan Vlogger, Kristian Hansen. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Bertemu YouTuber dan Vlogger, Kristian Hansen. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun