Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Selamat Jalan Legenda Angkat Besi Indonesia, Lisa Rumbewas

14 Januari 2024   18:00 Diperbarui: 15 Januari 2024   07:20 1237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lisa Rumbewas mendapat ciuman dari ibunya seusai meraih medali perak Olimpiade Athena 2004 nomor angkat besi di kelas 53 kilogram. Foto: KOMPAS/ARBAIN RAMBEY

Keluarga Lisa memang memiliki riwayat pada cabang angkat besi. Ia adalah titisan dari sang ibu, Ida Aldamina Korwa yang juga adalah mantan lifter. 

Lisa Rumbewas sejauh ini belum memiliki penerus yang sepadan di cabang angkat besi nasional. Ia adalah inspirasi bagi atlet-atlet muda angkat besi. Pelajaran beharga dari pengabdian Lisa sebagai lifter nasional adalah sikapnya yang rendah hati. Ia sangat tekun menjalani latihan. Ia gigih dalam pertandingan dan memiliki semangat juang yang pantang menyerah. 

Sebagai informasi, cabang angkat besi untuk kategori wanita pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Sydney 2000. Saat itulah, Lisa mencatatkan namanya dalam sejarah olimpiade untuk dikenang sepanjang masa. Lisa menempati urutan ketiga dan meraih medali perunggu. Namun, tes doping yang dilakukan membuat peraih medali perak asal Bulgaria, Izabela Dragneva didiskualifikasi. Maka, Lisa berhak atas medali perak. 

Lalu, medali perunggu Lisa di Olimpiade Beijing 2008 baru diterima pada tahun 2017. Hal ini dikarenakan, Lisa yang menempati ranking empat saat lomba, berhak mendapatkan medali perunggu setelah lifter Belarusia, Natassia Novikava terbukti menggunakan doping. Sampel doping tahun 2008 yang diuji tahun 2016 membuktikan bahwa Natassia positif doping. 

Selamat jalan Lisa. 

Selamat jalan mutiara dari timur.

Selamat jalan sang inspirator. 

Selamat jalan legenda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun