Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyelesaikan satu tahapan pilpres 2024, yakni debat cawapres pada hari Jumat, 22 Desember 2023, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC).
Secara umum debat kedua ini berjalan dengan baik. Tak ada luapan emosi seperti debat pertama yang mempertemukan capres. Beranjak dari kacamata penonton debat lewat televisi seperti saya, terdapat plus dan minus pada debat kedua ini.Â
Pada debat cawapres kali ini, KPU menyiapkan mimbar mini untuk setiap debater. Konsep ini bagus karena bisa mengurai ketegangan peserta debat. Di samping itu, membantu cawapres untuk menuliskan sesuatu seiring dibolehkannya peserta debat membawa balpoint dan kertas ke atas panggung debat. Akan tetapi, meja ini juga menjadi media menempatkan catatan bagi cawapres untuk menghafal narasi.
Penggunaan microphone oleh setiap cawapres juga memunculkan pertanyaan. Apa fungsinya? Sementara ketika berbicara, setiap cawapres memakai mic juga.Â
Lalu, ketika satu sesi debat berakhir, peserta debat dibolehkan KPU kembali ke tempat duduknya bersama tim sukses. Nah, di sini ada peluang cawapres mengambil bahan untuk debat yang telah disiapkan oleh tim sukses. Apalagi kan KPU membolehkan cawapres membawa kertas ke mimbar. Sehingga kemampuan secara profesional peserta debat tidak mandiri.Â
Tiga cawapres, yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD, tampil dengan gaya mereka masing-masing. Penilaian gaya tiap cawapres pastinya berbeda-beda pula bagi tiap orang, khususnya tim sukses dan pendukung masing-masing.Â
Cawapres nomor urut 2, Gibran memulai debat sesi pertama dengan penyampaian visi dan misinya. Gibran tampil percaya diri. Penyampaian visinya lancar dan tepat waktu. Namun, ada satu hal menarik jika ditinjau dari mimik wajahnya.Â
Pandangan putra presiden ini terkesan menatap penonton di depannya dengan tatapan kosong. Gibran tampak menghafal naskah. Hal ini diperkuat pula oleh kerutan dahi dan tanpa senyum. Meskipun sempat beberapa kali menggerakkan tangan sebagai bagian dari bahasa tubuh, namun ia tak bisa menyembunyikan kondisi bahwa ia sedang menyampaikan bahan yang telah disiapkan oleh tim suksesnya.Â
Secara umum, visi misi wali kota Solo yang berpasangan dengan capres Prabowo Subianto ini banyak melakukan copy paste pidato ayahnya, yakni presiden Joko Widodo. Uraian singkat kalimat eksposisinya dominan menggunakan kosa kata tinggi. Salah satunya kata hilirisasi.Â
Meskipun salah satu tagline pasangan capres cawapres nomor urut 2 adalah melanjutkan program presiden Jokowi, penggunaan kembali ucapan-ucapan Jokowi menandakan minimnya gebrakan baru. Penonton debat disuguhkan Jokowi part II dengan mimik berbeda.Â