Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Meredupnya Persawahan oleh Bisnis Perumahan

19 Desember 2023   08:27 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:11 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelangi di atas kompleks perumahan di kota Makale, Tana Toraja. Sumber: dok. pribadi.

Sawah adalah lahan sumber penghasilan utama masyarakat di daerah. Terutama daerah dengan karakteristik utama warganya adalah berprofesi sebagai petani. 

Seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembangunan, maka keberadaan lahan persawahan mulai terhimpit. 

Bisnis perumahan tidak hanya marak di kota-kota besar ibu kota provinsi. Bisnis serupa sudah aktif pula di tingkat daerah denga kota-kota kecilnya.

Hunian meningkat, maka kebutuhan lahan meningkat pula. Warga butuh biaya, maka akan memudahkan pula pelaku bisnis untuk mendapatkan lahan pengembangan lokasi perumahan.

Inilah yang saat ini terjadi di Makale, ibu kota kabupaten Tana Toraja. Persawahan tradisional yang ada di pinggiran kota mulai meredup dari penglihatan. Kota kecil dengan tingkat toleransi yang sangat baik ini selalu diserbu oleh warga pendatang tiap tahun. 

Pertumbuhan penduduk yang mulai tinggi memicu kebutuhan akan hunian. Bukan hanya warga pendatang dengan profesi sebagai pedagang yang butuh hunian, tetapi juga mereka yang ditempatkan sebagai pegawai. 

Tepat di belakang rumah yang saya tinggali saat ini, 5 tahun yang lalu masih berupa ruang terbuka dengan pemandangan sawah. 

Setiap hari akan dijumpai sejumlah warga lokal yang mencari dan memancing belut di tanggul-tanggul sawah. Dua kali setahun akan dilihat kegiatan menanam dan menuai padi. Sesekali parit kecil yang melintas di tengah lahan sawah juga diramaikan oleh sejumlah anak sekolah yang mencari ikan-ikan kecil. 

Saya pun beberapa kali berburu bangau yang banyak datang mencari makan di sana menggunakan senapan angin. Setiap kali selesai panen padi, petak sawah yang dibiarkan pemiliknya selama satu hingga dua bulan akan dipenuhi sayur kangkung. Ramai lagi setiap hari warga memetik sayur.

Kompleks persawahan tradisional yang bertahan sangat lama ini di sekitar kota Makale berangsur meredup. Tak ada lagi lampu-lampu senter pencari belut atau gerombolan bangau yang memutihkan sawah. Sebelah utara berbatasan dengan tembok tinggi rumah warga dan sebelah selatan berbatasan dengan kompleks perumahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun